Emosi Ibu Hamil Memengaruhi Kesehatan Janin

- Editor

Senin, 4 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suami berperan penting pada masa kehamilan istri. Suami dituntut bisa mengendalikan emosi istri karena berpengaruh pada kesehatan janin dan keselamatan proses kelahiran. Berbagai perubahan fisik, seksualitas, dan mental saat hamil kerap menurunkan kebahagiaan calon ibu. “Hal yang kerap dilupakan adalah besarnya peran suami pada masa kehamilan istri.

Suami memegang kendali pada tingkat kebahagiaan calon ibu yang amat penting bagi perkembangan janin,” kata psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli, di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/4). Menurut Roslina, calon ibu dengan tingkat emosi tak terkendali menghasilkan hormon adrenalin dan kortisol yang menghambat aliran darah. Akibatnya, anak yang dilahirkan rentan stres pada tiga tahun pertama kehidupannya. Hal sederhana bisa dilakukan suami untuk meningkatkan kebahagiaan istri, seperti meningkatkan komunikasi hingga rajin menemani istri memeriksakan kehamilan ke dokter. (TAM)
———————-
Gunakan Jenis Tanaman Lokal

Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BLI KLHK) menginventarisasi sejumlah tanaman untuk penghijauan lahan gambut rusak. Tanaman itu antara lain ramin, jelutung, belangoran, punak, perupuk, gemor, geronggang, perepat, beriang, dan gelam. Lahan terbuka gambut didorong untuk ditanami jenis tanaman itu. Beberapa jenis tanaman tersebut bisa bertahan hidup di lahan gambut karena beradaptasi dengan sifat gambut. Syarat tanaman cocok dengan lahan gambut di antaranya butuh banyak air, lebih cepat bertumbuh, dan lebih tahan panas. “Habitat jenis tanaman yang kami rekomendasikan itu di gambut. Beda dengan sawit yang sebenarnya tak cocok hidup di gambut karena baru bisa hidup jika gambut dikeringkan,” ujar Kepala BLI KLHK Henri Bastaman, di Kementerian LHK, Jakarta, Jumat (1/4). Banyak pihak didorong menanam jenis tanaman itu. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir menawarkan kepada BLI untuk menghijaukan lahan gambut rusak 10.000 hektar dengan metode itu. Penanaman akan dimulai pertengahan 2016. (C11)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 April 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Berita ini 11 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB