Diciptakan, Padi Lokal Berumur Pendek

- Editor

Rabu, 5 Januari 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabupaten Barito Kuala di Kalimantan Selatan sudah enam tahun ini bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor menyilangkan padi lokal dan padi unggul. Hasilnya sudah ada empat galur silangan yang diajukan ke Kementerian Pertanian.

”Dari empat galur yang diajukan, satu galur di antaranya telah diakui Kementerian Pertanian pada Desember 2010 dan diberi nama IPB2 Batola,” kata Bupati Barito Kuala Hasanuddin Murad di Marabahan, Selasa (4/1).

Kini, IPB2 Batola tengah diuji coba di daerah Dandan Jaya, Kecamatan Rantau Berau, bersama beberapa galur lainnya di lahan seluas 8 hektar. Rencananya, musim tanam Oktober nanti benih padi hasil uji coba itu akan disebar ke masyarakat.

Hasil silangan baru ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain umur tanaman hanya sekitar empat bulan. ”Padahal, umur tanaman padi lokal sebelumnya delapan bulan,” kata Murad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berhasil diperpendeknya umur padi ini, lanjut Murad, diharapkan penghasilan petani bisa meningkat karena dalam setahun berarti petani minimal bisa menanam padi dua kali.

Selain umur tanaman lebih pendek, produktivitas padi ini pun lebih tinggi, yakni sekitar 5 ton gabah kering panen per hektar, padahal sebelumnya hanya 3,4 ton gabah kering panen per hektar.

Meski umur tanaman dan produktivitas lebih baik, rasanya tetap seperti padi lokal, yakni pera. Rasa ini lebih disukai masyarakat Banjar yang merupakan penduduk asli Kalimantan Selatan.

”Karena itu, harga beras pera lebih mahal dibanding beras medium asal Jawa,” kata Murad.

Ratusan galur

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Barito Kuala Zulkifli mengatakan, awalnya ada ratusan galur yang disilangkan, antara lain dari jenis lokal siam unus dan fatmawati dari jenis padi unggul. Dari proses persilangan itu, kemudian ada delapan galur terbaik yang dipilih. Dari delapan galur itu kemudian ada empat galur yang diajukan ke Kementerian Pertanian dengan mempertimbangkan sisi pertumbuhan, produktivitas, dan ketahanan terhadap serangan penyakit.

”Setelah ada yang diakui Menteri Pertanian, kami mendahului dengan uji coba lapangan untuk diperbanyak. Saat ini sudah tanaman padi yang berumur satu bulan dan siap dibagikan saat musim panen Oktober nanti,” kata Zulkifli.

Dengan penemuan baru ini, diharapkan produktivitas padi di Kalsel, terutama Barito Kuala, bisa meningkat. Barito Kuala merupakan sentra pertanian padi di Kalsel dengan kontribusi sekitar 17 persen, yakni produksi berasnya 351.761 ton pada 2010 dan 323.353 ton pada 2009. (WER)

Sumber: Kompas, Rabu, 5 Januari 2011 | 03:55 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB