Indonesia Hasilkan Tebu Transgenik

- Editor

Rabu, 13 November 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang menghasilkan varietas tebu transgenik. Untuk introduksi tebu hasil rekayasa genetika pada petani dikeluarkan sertifikat keamanan terhadap lingkungan dan pangan. Adapun sertifikat untuk keamanan pakan masih dalam proses pengkajian di Kementerian Pertanian.

Hal itu disampaikan Dewi Suryani Oktavia, Program Manager Indonesian Biotechnology Information Centre, pada lokakarya regional untuk praktisi media ”Biosafety and Biotechnology for Food Security and Sustainable Agriculture”, di Bogor, Selasa (12/11).

Titi Rahayu, Asisten Advokasi Biotechnology Outreach Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), menyatakan, saat ini ada 12 produk transgenik yang telah mendapat sertifikat keamanan pangan di Indonesia, antara lain jagung, kedelai, dan tebu.

Dalam pengembangan teknologi transgenik, pihaknya mempromosikan teknologi yang aman dan berdaya saing tinggi, hasil pengembangan di Amerika Serikat. Di negara itu, teknologi transgenik mulai dikembangkan tahun 1996 untuk mendapatkan varietas tahan kekeringan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tebu transgenik dihasilkan tim peneliti dari Universitas Jember yang dipimpin Prof Bambang Sugiharto. Penelitian yang bekerja sama dengan PTPN XI di Jawa Timur itu menghasilkan tebu tahan kekeringan.

Padi
Selain tebu, riset transgenik dilakukan pada padi. Produk hasil rekayasa genetika, yaitu padi transgenik tahan kekeringan, dihasilkan oleh peneliti pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.

Sementara itu, ada padi emas, padi transgenik yang disisipi vitamin A, hasil penelitian IRRI Filipina. Padi tersebut disilangkan dengan padi lokal oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. Penanaman padi hasil persilangan kini diuji coba di Desa Muara, Kabupaten Bogor. (YUN)

Sumber: Kompas, 13 November 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Berita ini 20 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB