Di balik layar lahirnya teknologi “susu listrik”

- Editor

Senin, 3 Oktober 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semula tak ada yang percaya metode kejut listrik karya Hadi Apriliawan dapat mengawetkan susu segar lebih lama ketimbang metode lainnya.

“Kendala awal saat penelitian kami lakukan, banyak orang yang tidak percaya. Susu bisa diawetkan lebih lama tanpa merusak nutrisinya,” kata dia kepada ANTARA News di Surabaya, Selasa (27/10).

Tak cuma itu, ratusan kali kegagalan juga merudung Hadi dan rekan-rekannya di masa-masa penelitian. Alih-alih bakteri jahat terbunuh, alat yang dia hasilkan justru memperbanyak jumlah bakteri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Awalnya kami gagal, melalui metode kejut jumlah bakteri justru meningkat. Akhirnya kami ubah frekuensinya. Bukan waktu yang sebentar, 2,5 tahun kami riset soal rangkaian elektrik alat,” tutur dia.

Berbekal motivasi membantu keluarga yang merupakan peternak dan peternak lainnya, pemuda asal Banyuwangi itu merampungkan alat pengawet susu karyanya.

“Bangkit karena orang tua. Orang tua ingin saya berhasil membantu peternak. Itu motivasi terbesar saya. Kami usahakan pengadaan alat dan penunjang semisal, Pcp, rangkaian mekanik dan elektriknya,” kata Hadi.

20160928whatsapp_image_2016-09-28_at_3-48-29_pmDi balik layar lahirnya teknologi
Hadi Apriliawan saat merancang alat pengawet susu di pabriknya, di kawasan Malang, Jawa Timur. (Dokumen pribadi Hadi Apriliawan)

Setelah 2,5 tahun (2011) mencari formula terbaik, pria lulusan Universitas Brawijaya, Malang itu akhirnya menunjukkan pada dunia bahwa ide cemerlangnya bahkan menjadi solusi membunuh bakteri jahat dalam susu segar tanpa mengurangi kandungan gizinya.

Metode kejut karya Hadi menggunakan teknologi pasteurisasi dengan mesin Latte Electricity (LE). Konsep kerja alat yakni memasukkan susu segar dalam tabung berbahan alumunium.

Setelah itu susu dipanaskan dengan suhu 50 derajat celcius dan dialirkan ke tabung lain. Proses berikutnya adalah memberikan kejut listrik pada susu. Di sini, ini ada semacam pipa-pipa besi yang dialiri listrik. Terakhir, susu dimasukkan ke tabung lain untuk didinginkan.

Belum lama ini, Hadi berkesempatan mempresentasikan teknlogi ciptaannya di Universitas Tokyo, di Jepang. Tak tanggung-tanggung salah satu investor negeri sakura itu bahkan tertarik bekerjasama dengannya.

“Waktu itu selain media, ada investor makanan dan minuman juga yang diundang. Mereka banyak tanya soal fungsi alat dan teknologi seperti apa yang digunakan. Mereka tertarik bekerjasama,” tutur Hadi.

Kendati begitu, Hadi menolak mentah-mentah tawaran kerjasama dengan alasan tak ingin karyanya menjadi hak milik Jepang.

“Mereka menawarkan kerjasama membuat pabrik di Jepang. Saya enggak mau, nanti jadi made in Jepang,” kata dia.

Kini, dia dan rekannya tengah mengembangkan mesin serupa untuk mengawetkan produk cairan lain semisal teh, sirup dan jus.

Sebelumnya, Hadi menjadi salah satu penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards– ajang penghargaan bagi generasi muda inspiratif, bisa menjangkau para pemuda di seluruh provinsi di Indonesia, tahun 2015 lalu, untuk karya “susu listrik”-nya.

Editor: Ruslan Burhani

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Sumber: Antaranews.com, Rabu, 28 September 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitek Jembatan Lengkung LRT Respons Tudingan Salah Desain
Singkong Ajaib Anti-Api
Pondasi Cakar Ayam, Konstruksi Nyiur Melambai
Sosrobahu Bertumpu di Atas Piring
Obat Racikan BUMN Farmasi untuk Pasien Covid-19 Siap Digunakan
Mahadata dan Kesehatan Masyarakat
Tingkat Inovasi Teknologi Indonesia Termasuk Terendah di ASEAN
Peran dan Kontribusi Akademisi Lokal Perlu Ditingkatkan
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Agustus 2023 - 07:38 WIB

Arsitek Jembatan Lengkung LRT Respons Tudingan Salah Desain

Selasa, 14 Juni 2022 - 21:16 WIB

Singkong Ajaib Anti-Api

Selasa, 20 April 2021 - 12:45 WIB

Pondasi Cakar Ayam, Konstruksi Nyiur Melambai

Selasa, 20 April 2021 - 11:42 WIB

Sosrobahu Bertumpu di Atas Piring

Rabu, 14 Oktober 2020 - 20:53 WIB

Obat Racikan BUMN Farmasi untuk Pasien Covid-19 Siap Digunakan

Rabu, 30 September 2020 - 11:16 WIB

Mahadata dan Kesehatan Masyarakat

Selasa, 29 September 2020 - 09:23 WIB

Tingkat Inovasi Teknologi Indonesia Termasuk Terendah di ASEAN

Senin, 28 September 2020 - 14:25 WIB

Peran dan Kontribusi Akademisi Lokal Perlu Ditingkatkan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB