Begini Pesan Siti Nurbaya bagi Perempuan Pelestari Lingkungan

- Editor

Senin, 22 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)
21-04-2018

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK) 21-04-2018

Upaya Indonesia menjalankan berbagai strategi dalam mencegah perubahan iklim tidak terlepas dari peranan perempuan. Keterlibatan perempuan sebagai pejuang keluarga, terutama mereka yang bekerja dengan alam, turut memegang peranan besar dalam mencegah perubahan iklim.

Perspektif perilaku ramah lingkungan yang dimotori perempuan Indonesia mampu membangun gaya hidup yang lestari. Praksis kehidupan sehari-hari mengurangi beban alam melalui kegiatan bank sampah, ekoriparian, hingga secara bertahap mengurangi sampah plastik rumah tangga merupakan upaya perempuan dalam menjaga kelestarian alam.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar–KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)–21-04-2018

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Makin jelas interaksi tangan-tangan perempuan bersama alam, dan makin penting peran perempuan melestarikan alam untuk jaminan akses sumber daya alam bagi generasi masa depan. Perempuan, penentu masa depan keselamatan alam, keselamatan bumi,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada Kompas di Jakarta, Minggu (21/4/2019) pagi. Dia menyampaikan pesan ini dalam rangka peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.

KOMPAS/HARIS FIRDAUS–Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kiri) mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Pameran Usaha Kehutanan di kawasan hutan pinus Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/9/2018).

Tidak hanya berperan penting dalam mengembangkan gaya hidup ramah lingkungan di perkotaan, para perempuan yang tinggal di perdesaan pun tak kalah gesit dalam mendorong konservasi lingkungan. Mereka berladang di tepi atau di dalam hutan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip kelestarian lingkungan.

Para perempuan tersebut turut menjadi pejuang keluarga dengan mendidik generasi penerus agar menjaga kelestarian lingkungan. Langkah ini, kata Siti Nurbaya, sangat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Siti Nurbaya merupakan perempuan pertama yang menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam kepemimpinannya, Siti Nurbaya terus mendorong upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup dan konservasi kehutanan.

Oleh HAMZIRWAN HAMID

Sumber: Kompas, 21 April 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 13 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB