Beasiswa untuk Riset Pangan Lokal

- Editor

Jumat, 7 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kearifan pangan lokal yang dimiliki Indonesia berpotensi dikembangkan. Untuk itu, dibutuhkan riset pangan yang bermutu agar dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, keragaman pangan lokal yang dimiliki bangsa ini dapat mendukung ketahanan pangan nasional.

Pengembangan riset pangan lokal salah satunya didukung PT Indofood Sukses Makmur Tbk lewat program Indofood Riset Nugraha (IRN) yang memberikan beasiswa riset mahasiswa S-1 dari 25 perguruan tinggi. Pada Rabu (6/9), dilakukan penandatanganan kerja sama penelitian antara 58 mahasiswa penerima beasiswa riset IRN, manajemen Indofood, dan tim panelis. Penerima riset mendapatkan bimbingan dan pembinaan untuk menyelesaikan penelitiannya di bidang pangan, sebagai salah satu syarat kelulusan kuliah.

“Kebudayaan bangsa ini bukan hanya tergerus di aspek tingkah laku yang makin tidak nasionalis. Ketahanan pangan kita juga terancam karena terdesak makanan dari luar yang justru tidak sehat. Padahal, kita punya kekayaan pangan lokal dan makanan tradisional yang berpotensi dikembangkan,” kata Ketua Tim Panelis IRN FG Winarno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Solusi
Winarno berharap program IRN akan dapat menghasilkan solusi-solusi pangan pada masa depan melalui hasil penelitian yang mengembangkan kekayaan pangan Indonesia. Seperti Indofood, mengembangkan potensi pangan lokal, misalnya tempe dan singkong, untuk jadi camilan.

Anggota tim panelis, Purwiyatno Hariyadi, mengatakan, dukungan riset untuk mahasiswa ini membuka peluang untuk mengeksplorasi bahan pangan lokal. Di kawasan Indonesia timur, misalnya, potensi sagu, buah merah, harus terus diriset.

Ketua Program IRN Suaimi Suriady mengatakan, jumlah proposal penelitian yang diterima tahun ini meningkat menjadi 215 proposal daripada tahun sebelumnya yang berjumlah 148 proposal. “Melalui Program IRN, kami secara konsisten mendorong minat mahasiswa untuk terus melakukan penelitian, khususnya di bidang pangan,” katanya.

Suaimi menambahkan, tahun ini Indofood melakukan coaching clinic (pelatihan singkat) bagi mahasiswa di Indonesia bagian timur. Hasilnya, dari 58 proposal yang lolos seleksi tim panelis, 12 proposal di antaranya berasal dari tujuh universitas di wilayah Indonesia bagian timur. (ELN)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 September 2017, di halaman 11 dengan judul “Beasiswa untuk Riset Pangan Lokal”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB