Bahasa Jadi Medium Industri Kreatif

- Editor

Jumat, 30 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Indonesia perlu menyosialisasikan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal itu, antara lain, karena bahasa Indonesia menjadi medium dalam industri kreatif.

”Bahasa memainkan peran dalam proses kreatif olah pikir, rasa, imajinasi, dan renungan untuk memberikan nama, informasi, promosi atau iklan industri. Selain itu, merek dagang, usaha atau jasa, bangunan, permukiman, petunjuk lalu lintas, wisata, dan grafiti juga menggunakan medium bahasa Indonesia,” tutur Profesor Riset Dendy Sugono dari Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Kamis (29/5).

Gagasan tentang peran dan kekuatan bahasa Indonesia dalam industri kreatif kebahasaan itu telah disampaikan dalam orasi pengukuhannya sebagai Profesor Riset di Badan Bahasa Kemdikbud, Jakarta Timur, Jumat (23/5) pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

industri-kreatifSebelumnya, Dendy telah melakukan penelitian tentang industri kreatif berdaya dukung bahasa, seperti kreativitas olah kata usaha kaus Dagadu Yogyakarta, Joger Bali, dan Celoteh Aceh. Industri ini dinilai bisa mengkreasikan kearifan lokal kemudian menyebarluaskan pesan baik kepada masyarakat. Pada tahun politik ini, bahasa Indonesia juga digunakan untuk berkampanye.

”Pesan yang ditulis dalam kaus itu memiliki kekuatan mengingatkan orang, menggelitik, dan bisa menyebarkan pesan-pesan kebaikan,” ujar Dendy.

Sosialisasi berbahasa dengan baik dan benar dapat dilakukan di setiap bidang kehidupan masyarakat, misalnya dalam papan nama jalan, tempat wisata, angkutan transportasi. Produk-produk lokal yang diekspor hingga luar negeri seharusnya juga menggunakan nama unik asli Indonesia.

Pelaku industri kreatif permainan dalam jaringan (online) PJ Game Studio, Ficky Julyansyah (31), setuju dengan usulan Badan Bahasa menyosialisasikan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pengembang permainan daring itu sudah melakukannya dalam nama permainan yang ia jual dan pilihan bahasa yang dicantumkan. Ia membuat pengaturan permainan minimal dua versi bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia. Permainan yang ia buat diberi nama Kata Ball (Bola Kata) dan Election Game Story. (A13)

Sumber: Kompas, 30 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 55 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB