Sebanyak 121.653 calon mahasiswa baru dinyatakan lulus lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2015 yang diikuti 74 perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. Namun, ada kuota sebanyak 4.311 orang yang tersebar di 207 program studi yang tidak terpenuhi.
Pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 dilakukan secara daring (online) mulai Kamis (9/11) sore. Tahun 2015, panitia SBMPTN menambah akses pengumuman dari 4 situs pada tahun lalu menjadi 11 laman sejumlah perguruan tinggi, selain yang utama, pengumuman.sbmptn.or.id.
Rochmat Wahab, Ketua Umum Panitia Pusat SBMPTN 2015, di Jakarta, Kamis, mengatakan, kuota lewat jalur tulis SBMPTN tidak terpenuhi akibat kurang peminat. Jika ada peminat, bisa jadi pilihan kedua atau ketiga, sementara peserta sudah diterima di pilihan pertama atau kedua. Namun, kuota itu akan dimanfaatkan oleh PTN masing-masing lewat seleksi mandiri yang kuotanya maksimal 20 persen dari daya tampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami tak akan mengumumkan program studi yang tidak terpenuhi kuotanya. Sebab, kuota itu nanti tetap bisa terpenuhi lewat seleksi mandiri dari setiap PTN,” kata Rochmat, yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
693.185 pendaftar
Pada 2015, pendaftar SBMPTN berjumlah 693.185 orang atau meningkat sekitar 4,3 persen dari tahun 2014. Adapun pendaftar Beasiswa Bidikmisi sebanyak 90.686 orang, tetapi yang lolos SBMPTN adalah 21.593 orang.
Rochmat mengatakan, panitia seleksi menindak berbagai upaya kecurangan. Sebagian kasus ditangani kepolisian. “Pengawas kami minta untuk melaporkan setiap kecurangan di berita acara ujian. Jika terbukti, calon mahasiswa dicoret meski lulus. Panitia memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendeteksi kecurangan, misalnya ada peserta yang sama atau pola jawaban yang dicurigai,” tuturnya.
Ainun Naim, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, mengapresiasi pelaksanaan seleksi nasional masuk PTN lewat jalur prestasi dan tertulis tahun 2015 yang berlangsung baik. “Seleksi masuk PTN harus dilakukan dengan baik dan obyektif untuk memastikan bahwa calon mahasiswa baru memenuhi kriteria akademik,” ujarnya. (ELN)
————————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Juli 2015, di halaman 12 dengan judul “Masih Tersisa Kuota 4.311 Orang”.