Kembalikan Fokus Perguruan Tinggi

- Editor

Rabu, 10 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia sudah merintis pemanfaatan beragam potensi laut untuk kegiatan ekonomi, mulai dari pangan, obat-obatan, energi, pertambangan, transportasi, hingga pariwisata. Namun, upaya itu terputus di tengah jalan.

Enam perguruan tinggi negeri sejak tahun 1980-an memulai riset sumber daya laut tersebut. Namun, kurang berkembang. “Pencanangan program Poros Maritim oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo hendaknya memacu kembali kegiatan pendidikan dan riset kelautan di perguruan tinggi,” kata Alan F Koropitan, Lektor Kepala Bidang Oseanografi Institut Pertanian Bogor (IPB) di Jakarta, Selasa (9/6).

Program Studi (Prodi) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan (ITK) dirintis IPB pada 32 tahun lalu, yang diadopsi pemerintah dengan mendirikan program studi di lima universitas melalui Proyek Pengembangan dan Pendidikan Ilmu Kelautan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setiap perguruan tinggi punya fokus pendidikan dan riset masing-masing. Ada empat bidang fokus riset: eksplorasi sumber daya hayati laut (diteliti IPB dan Universitas Pattimura, Ambon); lingkungan laut (Universitas Riau); budidaya laut (Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Hasanuddin Makassar); serta farmakologi laut (Universitas Sam Ratulangi, Manado).

“Keenam prodi ITK ini punya fasilitas, kapal riset, dan stasiun lapang canggih di Asia Tenggara pada era itu. Proyek ini menghasilkan ahli antara lain 160 doktor,” kata Alan, yang juga Presidium Himpunan Alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB.

Prodi ITK IPB, menurut Guru Besar Akustik Kelautan IPB Bonar P Pasaribu, di antaranya memiliki fokus utama riset pada oseanografi dan biologi laut, penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, serta akustik dan instrumentasi kelautan. Prodi itu mendapat akreditasi dari badan internasional, yaitu IMarEST pada tahun 2014.

Menurut Bonar, Indonesia sudah selayaknya memiliki universitas ilmu dan teknologi kelautan. Taiwan, negeri sebesar Jawa Barat, saja memiliki National Taiwan Ocean University. Tiongkok mempunyai Shanghai Ocean University dan University of Ocean Science and Technology.

Setelah Perang Dunia II, lanjut Bonar, Jepang mencurahkan seluruh perhatian pada riset sumber pangan di laut. Untuk itu Pemerintah Jepang menyediakan fasilitas laboratorium dan beberapa kapal riset berkapasitas di atas 1.000 gross ton untuk perguruan tinggi. (YUN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Juni 2015, di halaman 14 dengan judul “Kembalikan Fokus Perguruan Tinggi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB