Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kembali menyelenggarakan kompetisi roket air region Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, Sabtu (18/4), di Jakarta. Kompetisi ini merupakan ajang adu kreativitas di bidang teknologi dan langkah awal menyeleksi peserta ke kompetisi roket tingkat nasional hingga internasional.
Kompetisi tersebut dihelat 18-19 April 2015. Hari pertama dimulai dengan lokakarya untuk peserta, seperti membuat roket air dan memperagakannya. Ajang tersebut diikuti 178 siswa usia 10-16 tahun dari beberapa daerah di Jabodetabek.
Roket air yang dibuat oleh siswa dengan panduan dari Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-Iptek) tersebut berasal dari bahan sederhana, seperti botol air, plastisin, dan infraboard. Bentuknya pun menyerupai roket dengan tinggi sekitar 50 sentimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini salah satu cara agar siswa tertarik pada sains dan tidak menganggap sains itu rumit,” ujar Direktur PP-Iptek Ari Hendrarto Saleh. Menurut dia, roket air menjadi media pembelajaran untuk fisika, aerodinamika, dan kedirgantaraan.
Terkait dengan aturan, kata Ari, masih mengacu pada standar internasional, seperti jarak ke titik tujuan 60 meter, menggunakan kompresor, dan peluncur roket standar. “Harus standar internasional karena mereka nanti akan bersaing di ajang internasional,” katanya.
Jumlah peserta tahun ini meningkat dibandingkan jumlah peserta tahun lalu yang hanya sekitar 120 peserta. Peserta akan dinilai berdasarkan jarak terdekat dengan titik tujuan.
Dari 178 peserta akan dipilih 10 peserta terbaik dari tiap daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Selain region Jabodetabek, beberapa region di antaranya Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Yang terpilih akan bersaing di ajang nasional dan, kalau lolos, bisa ke internasional,” ujar Ari. Kompetisi roket air nasional akan dilaksanakan pada September 2015 dan tingkat internasional pada November 2015 di Bali.
Zalfadhilyaa, siswa kelas 2 SMP Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang, yang ikut menjadi peserta ajang tersebut mengatakan, cukup sulit untuk membuat roket yang tepat. “Jarak antara sayap harus simetris. Itu sulit,” katanya.
Peserta kompetisi roket air region Jabodetabek mencoba meluncurkan roket air karya sendiri, Sabtu (18/4), di PP-Iptek, Jakarta. Abdullah Fikri Ashri
Bagi Zalfadhilyaa, kompetisi ini menjadi cara untuk memahami sains lebih baik. “Saya berharap bisa lolos ke tingkat internasional. Caranya, berlatih terus,” ujarnya.
Hari Minggu (19/4) besok, sebanyak 178 peserta yang terdaftar akan bersaing untuk menuju ajang nasional di PP-Iptek Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.(B05)
Sumber: Kompas Siang | 18 April 2015