Sinergi Riset di Pusat Sains dan Iptek

- Editor

Selasa, 3 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengembangan pusat sains dan teknologi (science and technology park) untuk menghasilkan inovasi membutuhkan dukungan perguruan tinggi. Potensi penelitian di perguruan tinggi, baik dari dosen maupun mahasiswa, dapat dikembangkan menjadi produk inovasi bermanfaat dengan peran pusat sains dan teknologi.

Dukungan perguruan tinggi dalam memperkuat pusat sains dan teknologi itu salah satunya diberikan Telkom University, Bandung, Jawa Barat, yang bekerja sama dengan Bandung Techno Park. Potensi penelitian teknologi informasi dan komunikasi di Telkom University, misalnya, dikembangkan Bandung Techno Park agar dapat dikomersialkan sehingga dapat digunakan masyarakat dan industri.

“Riset-riset skala laboratorium di perguruan tinggi bisa dikembangkan menjadi sebuah produk dengan menggandeng perusahaan,” kata Direktur Bandung Techno Park Jangkung Raharjo dalam acara Telkom media gathering di Kampus Telkom University, akhir pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Inovasi
Kehadiran Bandung Techno Park yang didukung Telkom Foundation dan PT Telkom berhasil melahirkan sejumlah produk inovasi bidang teknologi informasi dan komunikasi, seperti peranti lunak bidang militer dan pendidikan. Pengembangan pusat teknologi di kawasan seluas 5,4 hektar terus berjalan.

vocational02Lokasi Bandung Techno Park yang dekat dengan Telkom University (gabungan Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, Politeknik Telkom, serta Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom) dalam satu kawasan technoplex seluas 50 hektar membuat sinergi perguruan tinggi dengan sejumlah pihak terwujud. Bandung Techno Park menyinergikan agar kerja sama pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan komunitas untuk meningkatkan inovasi terus berjalan.

Wakil Rektor I Telkom University Heroe Wijanto mengatakan, perguruan tinggi juga didorong mengembangkan kekhasan. Telkom University yang merupakan milik badan usaha milik negara itu mengembangkan program khas, seperti memperkuat literasi teknologi informasi dan komunikasi bagi mahasiswa, kewirausahaan, dan magang. Mahasiswa wajib mengikuti program khas tersebut selama perkuliahan sehingga siap kerja ataupun berwirausaha.

Secara terpisah, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, pengembangan pusat sains dan teknologi oleh perguruan tinggi dan lembaga riset diarahkan untuk komersialisasi hasil riset. Riset-riset tidak hanya memenuhi publikasi ilmiah, tetapi juga bisa diproduksi. (ELN)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Maret 2015, di halaman 12 dengan judul “Sinergi Riset di Pusat Sains dan Iptek”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 20 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB