Perempuan Muda Meraih Mimpi lewat Pendidikan Tinggi

- Editor

Jumat, 15 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perempuan muda Indonesia butuh dukungan untuk menggapai mimpi mereka lewat terbukanya kesempatan mengenyam pendidikan tertinggi. Sebab, pendidikan menjadi kunci penting bagi perempuan muda Indonesia untuk maju dalam karier di dunia kerja yang mereka idamkan.

Dukungan bagi perempuan muda Indonesia untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi diberikan dalam program Fair & Lovely Bintang Beasiswa. Program yang sudah memasuki tahun ketiga ini tidak hanya memberikan akses pendidikan tinggi bagi 50 perempuan muda berprestasi dari keluarga tidak mampu tiap tahunnya.

Head of Marketing Face Care Category PT Unilever Indonesia Tbk Amaryllis Esti pada acara Fair & Lovely Bintang Beasiswa 3, di Jakarta, Kamis (14/2/2019), menjelaskan, tuntutan dunia kerja semakin tinggi dan butuh sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Beasiswa Bintang Fair & Lovely diberikan bagi perempuan muda Indonesia untuk kuliah di perguruan tinggi. Program ini sudah tiga tahun dijalankan yang memberikan beasiswa kuliah bagi 50 perempuan muda tiap tahun.

”Sayangnya, masih banyak perempuan yang terkendala untuk kuliah. Ada faktor ekonomi, masih steorotype pada perempuan yang berpendidikan tinggi, dan faktor lainnya. Padahal, perempuan Indonesia berhak mendapat pendidikan tinggi dan bersaing di dunia kerja. Perempuan Indonesia perlu dukungan untuk melangkah maju,” papar Amaryllis.

Menurut Amarillys, animo perempuan muda Indonesia untuk maju sangat tinggi. Tahun lalu, lebih dari 20.000 perempuan muda turut berpartisipasi untuk mengikuti seleksi beasiswa.

”Kami memang membatasi dengan menyeleksi 50 perempuan muda karena kami ingin mendorong munculnya perempuan berkualitas yang siap berkarya, baik di korporasi, bidang sosial, maupun wirausaha,” ujar Amarillys.

Mulai tahun ini, seleksi dilakukan secara online lewat laman www.voteuntukimpianku.com hingga Januari 2019. Seleksi dilakukan secara ketat hingga kunjungan ke rumah.

”Perempuan yang dipilih juga dinilai dalam wawancara tentang mimpinya dan juga rencana untuk membangun daerahnya kelak,” ujar Project Manager Hoshizora Foundation Lintang Gustika.

KOMPAS/ESTER.LINCE NAPITUPULU–Perempuan muda Indonesia perlu didukung untuk meraih mimpi berkembang di dunia kerja. Dukungan diberikan Fqir & Lovely lewat beasiswa bintang bagi 50 perempuan muda untuk kuliah setiap tahunnya.

Program Love & Lovely Bintang Beasiswa menggandeng Hoshizora Foundation yang memang fokus memberikan beasiswa pendidikan bagi bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu yang potensial.

”Saat ini perempuan Indonesia masih sulit mengaktualisasi diri. Hanya 1 dari 6 perempuan yang bisa melanjutkan ke tingkat sarjana. Tingkat partisipasi perempuan di angkatan kerja juga masih rendah, sekitar 15,88 persen,” ucap Lintang.

Beasiswa Bintang 3 diberikan untuk siswi kelas 12 dan lulusan SMA/SMK/MA sederajat di seluruh Pulau Jawa, Madura, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat. Beasiswa diberikan dalam bentuk tabungan pendidikan diberikan secara berkala selama empat tahun masa studi. Ada program pendampingan dan magang.

Sementara itu, praktisi ketenagakerjaan Mutiara Pratiwi mengatakan, kebutuhan SDM berkualitas di dunia kerja semakin tinggi. Namun, SDM yang ada dirasa pemberi kerja belum memenuhi kebutuhan.

”Tuntutan kebutuhan lulusan perguruan tinggi yang kompeten sangat tinggi. Pendidikan yang memadai jadi investasi utama yang berperan penting, termasuk bagi perempuan,” kata Mutiara.

Mengutip studi Talent Crunch oleh Korn Ferry (2016), Indonesia diprediksi mengalami defisit SDM lulusan universitas yang siap dan kompeten hingga 1,3 juta pada 2020. Semakin besar pada 2030, defisit mencapai 3,8 juta orang atau 29,9 persen dari total angkatan kerja lulusan universitas.

”Dengan memberikan kesempatan bagi perempuan bependidikan tinggi, perempuan memiliki kapasitas untuk memiliki wawasan yang berkembang sehingga mereka selalu semangat belajar, berkembang, dan membekali diri,” ujar Mutiara.

Lebih lanjut Mutiara mengatakan, lewat pendidikan, perempuan juga dibekali dengan kompetensi lain sebagai modal ketika memasuki dunia kerja. Perempuan juga perlu diperkuat kompetensi dalam beradaptasi, memecahkan masalah, berpikiran kritis, dan peka terhadap lingkungan.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Maerel Dhalia Arumnisa, salah satu penerima beasiswa dari program Fair & Lovely Bintang Beasiswa (kiri), berbagi cerita di Jakarta, Kamis (14/2/2019). Hadir pula penyanyi Gita Gutawa.

Maerel Dhalia Arumnisa, mahasiswa semester 4 Jurusan Komunikasi Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, bersyukur mendapat beasiswa Bintang Fair & Lovely. Dia yang berasal kecil di Kota Salatiga, Semarang, sempat ragu bisa berkuliah di kampus berkualitas. Ayahnya sopir panggilan dan ibunya bekerja di pabrik.

”Saya kini merasa terbantu untuk menggapai mimpi saya menjadi ahli strategi komunikasi dan pengajar public speaking,” kata Maerel.

Maerel pun menunjukkan prestasi yang gemilang. Dia meraih juara serta best speaker pada lomba National University Debating Championship tingkat Kopertis.

Wenni Sundari, mahasiswa semester 2 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta, hampit tak bisa kuliah karena kondisi ekonomi keluarganya yang tiba-tiba mengalami kesulitan. Namun, dia tetap semangat untuk berjuang mencari beasiswa dan terpilih sebagai penerima beasiswa Bintang Fair & Lovely.

Wenni tak hanya unjuk prestasi akademik. Dia juga memenangi lomba business plan di kampusnya untuk memberdayakan masyarakat di Kulon Progo agar memanfaatkan buah pepaya yang sering terbuang menjadi aneka keripik.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 14 Februari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB