Pemerintah bakal terus menambah jumlah perguruan tinggi negeri, untuk meningkatkan akses masyarakat ke jenjang pendidikan tinggi.
Penambahan perguruan tinggi milik pemerintah ini, dilakukan baik dengan membangun perguruan tinggi baru maupun mengkonversi perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri.
“Kita perlu meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Saat ini masih sekitar 26 persen, nanti mau ditingkatkan menjadi 33 persen. Jadi, butuh tambahan kampus baik dari pemerintah maupun swasta,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, Kamis (17/5/2012) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nuh mengatakan, perubahan PTS menjadi PTN dimungkinkan. Pengadaan PTN di suatu wilayah didasarkan pada pertimbangan jumlah populasi, posisi geografis, dan kepentingan dari program studi untuk mendukung pembangunan nasional.
Dalam kaitan untuk pengembangan program studi yang dibutuhkan bangsa, kata Nuh, pemerintah akan membuka dua institut teknologi baru yakni Institut Teknologi Sumatra dan Institut Teknologi Kalimantan.
Pembukaan PTN baru ini, untuk menyediakan sumber daya manusia di bidang teknik dan teknologi yang masih kurang, padahal dibutuhkan bangsa ini untuk mendukung pembangunan nasional.
Menanggapi usulan soal penegerian Universitas Pancasila, Nuh mengatakan masih harus dibahas lebih lanjut. Namun pemerintah berkomitmen untuk mendukung Universitas Pancasila yang telah lama mengembangkan Pusat Studi Pancasila.
Menurut Nuh, PTN di Jakarta tidak hanya bisa dilihat untuk kebutuhan warga Jakarta saja. Keberadaan PTN di ibu kota ini juga harus memperhitungkan daya tampung bagi populasi kota Bogor, Tangerang, dan Depok yang bertetangga dengan Jakarta.
Ester Lince Napitupulu
Sumber: Kompas, May 17, 2012: 6:48 PM