Perguruan Tinggi Negeri Terus Ditambah

- Editor

Sabtu, 19 Mei 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah bakal terus menambah jumlah perguruan tinggi negeri, untuk meningkatkan akses masyarakat ke jenjang pendidikan tinggi.

Penambahan perguruan tinggi milik pemerintah ini, dilakukan baik dengan membangun perguruan tinggi baru maupun mengkonversi perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri.

“Kita perlu meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Saat ini masih sekitar 26 persen, nanti mau ditingkatkan menjadi 33 persen. Jadi, butuh tambahan kampus baik dari pemerintah maupun swasta,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, Kamis (17/5/2012) di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nuh mengatakan, perubahan PTS menjadi PTN dimungkinkan. Pengadaan PTN di suatu wilayah didasarkan pada pertimbangan jumlah populasi, posisi geografis, dan kepentingan dari program studi untuk mendukung pembangunan nasional.

Dalam kaitan untuk pengembangan program studi yang dibutuhkan bangsa, kata Nuh, pemerintah akan membuka dua institut teknologi baru yakni Institut Teknologi Sumatra dan Institut Teknologi Kalimantan.

Pembukaan PTN baru ini, untuk menyediakan sumber daya manusia di bidang teknik dan teknologi yang masih kurang, padahal dibutuhkan bangsa ini untuk mendukung pembangunan nasional.

Menanggapi usulan soal penegerian Universitas Pancasila, Nuh mengatakan masih harus dibahas lebih lanjut. Namun pemerintah berkomitmen untuk mendukung Universitas Pancasila yang telah lama mengembangkan Pusat Studi Pancasila.

Menurut Nuh, PTN di Jakarta tidak hanya bisa dilihat untuk kebutuhan warga Jakarta saja. Keberadaan PTN di ibu kota ini juga harus memperhitungkan daya tampung bagi populasi kota Bogor, Tangerang, dan Depok yang bertetangga dengan Jakarta.

Ester Lince Napitupulu

Sumber: Kompas, May 17, 2012: 6:48 PM

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB