ISE 2017 untuk Sains Lebih Merakyat

- Editor

Selasa, 3 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia Science Expo 2017 yang akan digelar pada 23-26 Oktober mendatang memiliki konsep penyelenggaraan acara yang lebih populer dengan harapan makin mendekatkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Pameran ilmiah ini juga didorong untuk menjadi acara rutin. ISE tahun ini merupakan kali kedua, yang pertama pada 2015.

ISE 2017 terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti pameran ilmiah, pameran industri, dan konferensi ilmiah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) selaku penyelenggara ISE menggandeng promotor untuk menggelar acara yang kali ini akan digelar di Balai Kartini, Jakarta.

“Dengan demikian, kami bisa berkonsentrasi kepada konten kegiatan agar bisa membuatnya lebih bergaung,” ujar Prof Dr Iskandar Zulkarnain, Kepala LIPI, di Jakarta, Kamis (2/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyelenggaraan ISE 2017 juga bersamaan dengan peringatan 50 tahun LIPI yang dibentuk pada 23 Agustus 1967 untuk menggantikan Lembaga Riset Nasional. Iskandar mengatakan, pameran ini juga menjadi kesempatan berharga untuk menunjukkan kontribusi para ilmuwan di LIPI lewat capaian unggulan dan persoalan bangsa yang berhasil diselesaikan. Pada saat yang sama, LIPI juga bisa menunjukkan kepakaran dan hasil riset dari peneliti LIPI.

Wakil Ketua LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, LIPI memiliki sekitar 500 paten, 50 di antaranya akan dipamerkan di ISE 2017. Dari jumlah itu, diharapkan 10 persen bisa dipertemukan dengan pelaku bisnis.

Beberapa teknologi unggulan yang akan dipamerkan adalah tes pap smear tanpa harus mengambil sampel jaringan dari mulut rahim, tetapi dari ludah. Selain itu juga dipamerkan teknologi yang bisa menarik minat anak terhadap ilmu pengetahuan, misalnya jam atom yang memiliki tingkat ketepatan waktu paling baik di Indonesia.

ISE 2017 menjadi perhelatan yang mengumpulkan lembaga penelitian untuk memamerkan hasil riset mereka, lebih spesifik lagi untuk menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang abstrak. Menurut Bambang, ISE 2017 diharapkan menjadi acara yang memotivasi anak setingkat SMP dan SMA supaya menjadi peneliti.

Ketua ISE 2017 Laksana Tri Handoko juga menyebut orientasi pameran ini untuk mendekatkan sektor industri dengan lembaga penelitian. Interaksi ini untuk mendapatkan masukan akan masalah maupun teknologi yang sedang dibutuhkan saat ini.

Hasil riset LIPI, kata Laksana, tidak serta merta bisa ditawarkan lantas diterapkan oleh industri begitu saja dalam pameran ilmiah. Masih dibutuhkan pengolahan dan dimatangkan lewat inkubasi teknologi dan inkubasi bisnis sebelum bisa diterapkan. “Perhelatan ISE berikutnya bisa menjadi acara berskala internasional. Tahun ini sudah ada konferensi internasional, tinggal dilanjutkan mencari sponsor internasional,” katanya. (ELD)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Februari 2017, di halaman 14 dengan judul “ISE 2017 untuk Sains Lebih Merakyat”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB