Mobil Terbakar, Tim Sapu Angin ITS Batal Tampil

- Editor

Rabu, 29 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Mobil Sapu Angin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Jawa Timur, batal mengikuti kompetisi mobil irit bahan bakar Shell Eco Marathon Drivers World Championship di London, Inggris, 30 Juni-3 Juli 2016. Mobil diesel itu terbakar saat dikeluarkan dari peti kemas di arena lomba, Senin (27/6).

Dosen pembimbing Tim Sapu Angin, Wityanto, dalam rilisnya mengatakan, peti kemas mengeluarkan asap saat diturunkan menggunakan truk di Queen Elizabeth Olympic Park, London. “Kami curiga ada yang tidak beres. Ketika peti kemas dibuka, mobil sudah terbakar,” ujarnya, Selasa.

Saat menerima kabar, Wityanto dan tujuh mahasiswa Tim Sapu Angin masih transit di Doha, Qatar, menuju London. Meski batal berlomba, tim tetap akan menonton kompetisi itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengenai penyebab terbakarnya mobil, masih dalam penyelidikan. Namun, tim sudah memastikan mobil aman ketika dimasukkan ke peti kemas. Baterai sudah dicopot dari rangkaian untuk mencegah korsleting.

Pengiriman mobil Sapu Angin menggunakan jasa kargo udara. Pihak bea cukai di London juga tidak memeriksa atau membongkar peti kemas karena ada label pemeriksaan yang ditempel pihak pengirim di Indonesia. “Kami tidak berspekulasi terkait penyebabnya dan menunggu keterangan,” ucap Wityanto.

Rektor ITS Joni Hermana menyatakan kejadian itu sangat mengecewakan. “Selalu ada hikmah di balik kejadian. Semoga mahasiswa selalu semangat dan sabar. Tetap bersyukur,” tuturnya.

Kompetisi di London itu sangat bergengsi. Tim-tim yang berlaga merupakan tim juara pada Shell Eco Marathon Challenge (SEMC) di tiga benua, yaitu Asia, Eropa, dan Amerika. Shell Eco Marathon Drivers World Championship digelar 30 tahun setelah SEMC pertama kali dilombakan.

Tim Asia diwakili lima tim: ITS, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, serta dua tim dari Singapura dan Filipina. Sapu Angin menjuarai SEMC kategori Urban Concept di Filipina, Maret 2016. (DEN)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Mobil Terbakar, Tim Sapu Angin ITS Batal Tampil”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 16 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB