Penghitungan TKDN Ponsel 4G LTE Disusun

- Editor

Rabu, 9 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Perindustrian tengah melakukan finalisasi pedoman teknis penghitungan tingkat komponen dalam negeri pada produk telepon seluler teknologi 4G Long Term Evolution (LTE). Teknis penghitungan menyasar kepada perangkat keras dan lunak yang wajib dipenuhi oleh pelaku industri telepon seluler yang beroperasi di Indonesia.

“Selain mampu meningkatkan investasi, ketentuan ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja lebih banyak dan meningkatkan pendapatan negara. Ketentuan ini ditargetkan selesai secepatnya sehingga memberikan kepastian usaha,” ujar Direktur Industri Elektronika dan Telematika Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito kepada Kompas, Senin (7/12), di Jakarta.

Substansi final pedoman teknis penghitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang diusulkan menyangkut lima skema untuk mendapatkan komposisi TKDN ponsel 4G LTE. Skema pertama, yaitu 100 persen TKDN perangkat keras. Kedua adalah 100 persen perangkat lunak. Lalu, skema ketiga merupakan gabungan perangkat keras dan lunak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Skema gabungan terdiri dari tiga jenis, yakni 75 persen perangkat keras dan 25 persen lunak; 50 persen keras dan 50 persen lunak; serta 25 persen keras dan 75 persen lunak.

Warsito menegaskan, prinsip cara penghitungan TKDN tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 68 Tahun 2015 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN pada Produk Elektronika dan Telematika. Ketentuan tersebut membagi TKDN ke dalam kelompok manufaktur dan pengembangan.

Secara terpisah, Senior Sales Manager Handset Group ZTE, Zack Zhou, mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan perakitan ponsel di Indonesia. Upaya untuk memenuhi kewajiban TKDN ponsel 4G LTE terus dilakukan. Salah satu rencana strategis perusahaan ponsel asal adalah membangun pusat penelitian dan pengembangan di Indonesia. (MED)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Desember 2015, di halaman 18 dengan judul “Penghitungan TKDN Ponsel 4G LTE Disusun”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB