Perguruan Tinggi “Nonaktif” Dibina

- Editor

Sabtu, 28 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah perguruan tinggi berstatus “nonaktif” di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, saat ini, tersisa 128 institusi dari 243 institusi yang pernah nonaktif. Perguruan tinggi itu berkesempatan dibina Kemristek dan Dikti.

Pembinaan itu bekerja sama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis), Asosiasi Badan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi). Ketua Umum Aptisi Edy Suandi Hamid yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (26/11), mengatakan, kebijakan Kemristek dan Dikti yang mengubah status perguruan tinggi nonaktif menjadi perguruan tinggi dalam pembinaan merupakan kebijakan yang mendidik dan layak diapresiasi. Itu menggambarkan tekad pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi swasta untuk memperbaiki diri dengan pembinaan pemerintah.

Aptisi selalu berupaya membina baik langsung maupun melalui Aptisi wilayah. Beberapa perguruan tinggi swasta yang dinonaktifkan sebagian didampingi Aptisi, bahkan sampai memberikan masukan langsung kepada Kopertis terkait perguruan tinggi swasta yang tadinya nonaktif, dan akhirnya bisa aktif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Revisi istilah
Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemristek dan Dikti, Patdono Suwignjo di Jakarta, Selasa kemarin, mengatakan, istilah nonaktif telah direvisi menjadi “pembinaan” untuk lebih memberikan penekanan bahwa Kemristek dan Dikti akan mendampingi perguruan tinggi bermasalah itu agar menjadi perguruan tinggi sehat. Data di PDPT, ada 122 perguruan tinggi di bawah Kemristek dan Dikti serta 6 perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama yang perlu dibina.

Awalnya 243 lembaga yang “nonaktif” pada tanggal 16 September 2014. Perguruan tinggi itu antara lain tidak melaporkan data perguruan tinggi selama empat semester berturut-turut, rasio/nisbah dosen mahasiswa tidak mencukupi, serta melaksanakan pendidikan di luar kampus utama tanpa izin.

Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Totok Prasetyo mengatakan, sampai akhir 2015 melalui program pendampingan intensif, Kemristek dan Dikti menargetkan jumlah perguruan tinggi dalam pembinaan akan menjadi nol. “Perguruan tinggi harus mau berubah untuk sehat,” katanya. (ELN)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 November 2015, di halaman 12 dengan judul “Perguruan Tinggi “Nonaktif” Dibina”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB