Digital untuk Efisiensi Bank

- Editor

Jumat, 4 September 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jangkauan ke Masyarakat Diperluas Melalui Layanan Nirkantor
Industri perbankan Indonesia terus memperkuat posisi dalam layanan digital untuk mendorong efisiensi. Perbankan digital juga menjadi solusi untuk mempermudah jangkauan kepada masyarakat.

Efisiensi diperlukan oleh bank di tengah biaya operasional yang terus meningkat. Selain itu, pertumbuhan kredit juga masih melambat mengikuti pelambatan pertumbuhan ekonomi.

Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Sigit Pramono menjelaskan, layanan digital sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu antara lain pelayanan perbankan melalui internet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ke depan, perbankan digital menjadi tumpuan karena akan sangat mahal bagi bank untuk membuka cabang atau menambah mesin ATM dengan jumlah besar, mengikuti kebutuhan nasabah,” kata Sigit, Kamis (3/9), di Jakarta, dalam konferensi pers menjelang Indonesia Banking Expo 2015.

Ekspansi bank melalui pembukaan kantor cabang atau pemasangan mesin ATM menjadi mahal karena bank harus berinvestasi pada sumber daya manusia dan infrastruktur teknologi informasi. Apalagi, sebagian infrastruktur teknologi merupakan produk impor. Saat ini nilai tukar rupiah cenderung melemah sehingga barang impor menjadi makin mahal. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Kamis adalah Rp 14.160 per dollar AS.

Tahun ini, sejumlah bank sudah memulai layanan bank nirkantor, yakni layanan dasar perbankan melalui produk tabungan, pinjaman, dan asuransi mikro di agen, tidak lagi di kantor bank konvensional. Dengan layanan nirkantor, bank menjadi lebih efisien karena pengeluaran hanya terbatas pada menjaga sistem pembayaran dan mengelola kas di agen.

Sigit menambahkan, layanan perbankan digital adalah salah satu pilihan dari sejumlah pilihan untuk mendorong efisiensi dan memperluas jangkauan layanan ke masyarakat. Namun, opsi lain jauh lebih mahal dibandingkan dengan investasi melalui perbankan digital.

Teknologi informasi
Untuk mengefisiensikan pengeluaran, menurut rencana, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan mengoperasikan satelit untuk operasional bank tahun depan.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menjelaskan, BRI berinvestasi sekitar Rp 2,6 triliun untuk pembelian satelit dengan masa pakai 15 tahun dan bisa diperpanjang menjadi 17 tahun.

“Pengoperasian satelit untuk memperkuat jaringan dan teknologi informasi pasti akan jauh lebih efisien dibandingkan jika kami masih tetap bergantung pada provider yang menyediakan layanan data,” kata Asmawi, beberapa waktu lalu.

Tahun lalu, BRI harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 600 miliar untuk membayar layanan komunikasi dan layanan data bagi jaringan perbankan kepada provider. Setiap tahun, pengeluaran untuk pos belanja itu meningkat sekitar 10 persen.

“Dengan satelit dan makin banyaknya agen bank nirkantor, layanan perbankan ke depan akan makin efisien. Efisiensi diperlukan agar daya saing bank tetap terjaga di tengah persaingan yang makin ketat,” kata Asmawi.(AHA)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 September 2015, di halaman 20 dengan judul “Digital untuk Efisiensi Bank”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB