Jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa masih kalah jika dibandingkan dengan mahasiswa dari negara lain di Asia. Kedutaan Besar Uni Eropa untuk Indonesia berusaha meningkatkan minat dengan menyelenggarakan pameran pendidikan Eropa sekaligus membuka semakin banyak kesempatan beasiswa.
“Data tahun 2016 mengungkapkan terdapat 11.400 mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Eropa. Jumlah ini hampir dua kali lipat daripada tahun 2012, yaitu 6.400 mahasiswa,” kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend dalam pembukaan Pameran Pendidikan Tinggi Eropa di Jakarta, Sabtu (4/11).
Jumlah mahasiswa terbanyak dari Asia di Eropa sejauh ini masih didominasi China. Namun, Indonesia kalah dari Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam yang jumlah mahasiswanya mencapai tiga kali lipat lebih banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Guerend, hal ini merupakan salah satu dampak dari perdagangan antara Indonesia dan Eropa. Eropa belum menjadi mitra dagang utama atau terbesar bagi Indonesia. Wajar jika belum terlalu banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di benua tersebut. Berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara yang ukurannya lebih kecil daripada Indonesia. Eropa merupakan mitra dagang yang sangat penting. Praktis, di sisi kerja sama pendidikan juga melibatkan lebih banyak orang.
Menanggapi situasi itu, Kedutaan Besar Uni Eropa untuk kesembilan kalinya mengadakan pameran pendidikan tinggi di Indonesia. Untuk tahun 2017, pameran diadakan di Jakarta, Yogyakarta, dan Palembang.
Menurut Guerend, pameran di Indonesia merupakan yang terbesar yang pernah diadakan oleh pihaknya. Sebanyak 138 perguruan tinggi dari 14 negara Eropa mengisi pameran tersebut. Jumlah pengunjung ditargetkan melebihi tahun 2016, yaitu sebanyak 20.000 pengunjung.
Di samping memberikan beasiswa untuk mahasiswa Indonesia melalui program Erasmus, beasiswa langsung dari negara, atau beasiswa dari setiap perguruan tinggi, Uni Eropa juga berupaya meningkatkan jumlah kunjungan mahasiswa dan akademisi mereka ke Indonesia. “Ada 150 beasiswa setiap tahun bagi mahasiswa dan akademisi Eropa untuk datang ke Indonesia,” ujar Guerend.
Biaya kuliah
Guerend menerangkan, jika mahasiswa Indonesia mengkhawatirkan masalah biaya kuliah, tersedia banyak perguruan tinggi di negara-negara yang mungkin belum terlalu dikenal. Selama ini, mayoritas mahasiswa Indonesia berada di Inggris, Perancis, Jerman, dan Belanda. Padahal, negara-negara seperti Denmark, Swedia, Spanyol, Italia, Belgia, dan Swiss juga memberikan fasilitas perkuliahan bermutu tinggi dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.
Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika Serikat dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dewi Gustina Tobing mengatakan, beasiswa ke Eropa yang paling populer di kalangan mahasiswa Indonesia adalah beasiswa Erasmus. Selain itu, 18 negara anggota program Erasmus juga memberikan beasiswa tersendiri. Apabila ditotal, beasiswa yang diberikan setiap tahun mencapai 1.600.
“Ada juga beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang memberikan 2.000 beasiswa per tahun. Namun, beasiswa ini tidak eksklusif untuk Eropa, tetapi ke seluruh dunia,” tuturnya. (DNE)
Sumber: Kompas, 6 November 2017