Reputasi perguruan tinggi Indonesia di Asia terus didorong. Saat ini, baru 17 perguruan tinggi negeri dan swasta Indonesia yang masuk dalam top 400 perguruan tinggi di Asia. Dari jumlah itu, tiga di antaranya masuk di jajaran top 100 universitas di Asia.
Dari hasil pemeringkatan Quacquarelli Symonds University Rankings wilayah Asia yang dirilis pekan ini, Universitas Indonesia (54), Institut Teknologi Bandung (65), dan Universitas Gadjah Mada (85) di jajaran top 100 universitas di Asia. Di tempat teratas, dominasi perguruan tinggi terbaik Asia antara lain dari Singapura, Korea Selatan, Hongkong, China, dan Jepang.
Adapun 14 perguruan tinggi lainnya adalah Institut Pertanian Bogor (147), Universitas Airlangga (171), Universitas Padjadjaran (176), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (232), Universitas Diponegoro (240), Universitas Bina Nusantara (251-260), Universitas Brawijaya (291-300), Universitas Hasanuddin dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (301- 350), serta Univeritas Katolik Atma Jaya Jakarta, Universitas Pelita Harapan, Universitas Udayana, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Parahyangan (351-400).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rektor UI Muhammad Anis di Jakarta, Rabu (18/10), mengatakan, peringkat UI meningkat 13 poin dalam jajaran top 100 universitas se-Asia, menjadi peringkat ke-54, tahun sebelumnya peringkat ke-67.
UI unggul pada indikator “International Faculty” yang menandakan bahwa akademisi ataupun peneliti dari mancanegara tertarik untuk berbagi ilmu dan melakukan penelitian di UI. Setidaknya hingga pertengahan tahun 2017, terdapat 1.588 tenaga akademisi yang pernah hadir ke UI untuk menjadi dosen, dosen tamu, dan peneliti tamu dalam rangka berbagi pengetahuan kepada sivitas akademika UI.
“Pencapaian ini menandakan institusi pendidikan di Indonesia telah direkognisi dunia pendidikan di Asia. UI akan senantiasa berlari membawa bendera pendidikan nasional guna menghasilkan lulusan yang mandiri dan unggul serta siap menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dan tantangan pada tingkat nasional ataupun global,” kata Anis.
Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Indra Wijaya Kusuma mengatakan, UGM naik ke peringkat 85. UGM mengalami peningkatan antara lain dalam performa indikator reputasi akademik dan reputasi alumni di dunia kerja. “Peringkat ini bukan tujuan akhir, melainkan untuk memacu UGM terus memperbaiki kualitas pendidikan lebih baik lagi,” ujar Indra. (ELN)
SUmber: Kompas, 19 Oktober 2017