Telkom 3S untuk Kurangi Ketergantungan pada Pihak Asing

- Editor

Kamis, 16 Februari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peluncuran satelit Telkom 3S dengan roket Ariane V dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou, Guyana-Perancis, Selasa (14/2) sore waktu setempat atau Rabu (15/2) pagi WIB ini, bertujuan mengurangi ketergantungan PT Telekomunikasi Indonesia pada satelit asing dalam menyediakan sarana telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Alex Janangkih Sinaga menyebutkan pentingnya satelit ini untuk menambah kapasitas transponder demi melayani para pelanggan. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Didit Putra Erlangga Rahardjo, dari Kourou.

Selama ini, dari 175 juta pelanggan Telkom, baru sebagian yang dilayani oleh satelit mereka sendiri, yakni Telkom 1 dan Telkom 2. Sementara sisanya dipenuhi melalui peminjaman transponder satelit milik asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jangkauan layanan sudah bukan masalah buat kami. Yang mendesak adalah menambah kapasitas agar bisa melayani pelanggan, termasuk di daerah pelosok,” ujar Alex seusai taklimat peluncuran roket Ariane V nomor penerbangan VA235 di Bandar Antariksa Guyana, Selasa.

Nantinya, setelah satelit Telkom 3S mengorbit di 118 derajat bujur timur pada bulan April, satelit tersebut akan menggantikan peran satelit Telkom 2. Selain itu, Telkom 3S juga akan menanggung beban penggunaan transponder yang selama ini disewa dari satelit asing.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Kesibukan di ruang kontrol Jupiter di Bandar Antariksa Guyana, Kourou, Guyana-Perancis, beberapa jam menjelang peluncuran roket Ariane V nomor penerbangan VA235 yang membawa satelit Telkom 3S ke angkasa, Selasa (14/2). Dari ruang kontrol ini, petugas memastikan semua hal terkait peluncuran berjalan lancar sesuai rencana.

Satelit Telkom 2, yang masa pakainya tinggal empat tahun lagi, akan berpindah orbit untuk disewakan guna membantu satelit asing memenuhi kapasitasnya.

Alex menuturkan, setelah peluncuran Telkom 3S ini, akhir tahun depan pihaknya merencanakan peluncuran satelit Telkom 4 dari AS.

Abdus Somad Arief, Direktur Network, IT, and Solutions PT Telkom, menambahkan, pelanggan tak akan merasakan perubahan dengan beroperasinya Telkom 3S karena yang terjadi hanya pengalihan kapasitas. Yang pasti, katanya menambahkan, Telkom akan makin berdaya menyediakan layanan seluler dan internet bagi masyarakat di daerah yang belum terjangkau kabel serat optik.

Satelit Telkom 3S yang dibuat Thales Alenia Space berbobot 3,5 ton dan memiliki 42 transponder, yang terdiri dari 24 transponder C-band, 8 transponder untuk extended C-band, dan 10 transponder Ku-band. Masa pakai Telkom 3S sekitar 17 tahun.

Sesuai rencana, peluncuran roket Ariane V yang membawa Telkom 3S dan satelit SKYB-1 milik Brasil akan dilangsungkan pukul 18.39-20.05 waktu setempat atau hari Rabu pagi WIB. Selisih waktu antara Kourou dan Jakarta adalah 10 jam.

CEO Arianespace Stephane Israel mengungkapkan, roket VA235 ini merupakan roket kedua yang diluncurkan dari Kourou tahun ini. Hingga 10 bulan ke depan akan ada 6 roket Ariane V, 3 roket Vega, dan 1 roket Soyuz yang akan diluncurkan dari pantai timur Amerika Selatan ini.
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Februari 2017, di halaman 13 dengan judul “Telkom 3S untuk Kurangi Ketergantungan pada Pihak Asing”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB