Teknologi Nano; Peluang untuk Mengejar Negara Maju

- Editor

Kamis, 3 Oktober 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teknologi nano merupakan peluang bagi Indonesia dan negara berkembang lain untuk mengatasi ketertinggalan dari negara maju. Di Indonesia, kendala pengembangan teknologi ini adalah tiadanya peralatan dan kecilnya pendanaan dari negara.

”Perkembangan teknologi nano tidak linier karena dari penelitian dasar di laboratorium bisa segera diaplikasikan. Ini jalan terbuka bagi Indonesia,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim di sela-sela kegiatan International Workshop on Nanotechnology (IWoN) 2013 yang berlangsung 2-5 Oktober di Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (2/10).

Perkembangan riset selama ini berjalan linier, mulai dari riset dasar, penemuan, pengembangan penelitian (lanjutan), diperkenalkan ke dunia industri, hingga aplikasi. ”Dari riset dasar ke aplikasi bisa sangat lama,” katanya.

Akan tetapi, perkembangan teknologi nano di Indonesia terkendala tidak adanya peralatan untuk mengembangkan teknologi nano walau di sisi lain LIPI mampu membuat alat untuk membuat material menjadi berukuran nano (1 per 1 miliar).
Pemikiran jangka panjang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Lukman, kalau mau mengejar negara maju, harus buru-buru. Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia kurang berpikir jangka panjang. Pengembangan sumber daya manusia dan teknologi harus berdasar pemikiran jangka 10 tahun.

”Di Indonesia, sumber daya manusia dan peralatan penting masih kurang. Untuk pengembangan teknologi nano dibutuhkan peralatan cukup mahal. Sementara investasi riset teknologi amat kecil, 0,2 persen dari APBN,” kata Lukman.

Menurut Pimpinan Eksekutif Centre for Science & Technology of the Non-Aligned and Other Developing Countries (NAM S&T Centre) Arun P Kulshreshtha, melalui teknologi nano, negara berkembang bisa mendapatkan kesejahteraan karena bisa menyediakan kebutuhannya melalui teknologi yang mereka kembangkan. Suatu materi yang dikembangkan dengan teknologi nano bisa menjadi produk yang unik.

Indonesia diakui amat kaya akan substansi material yang bisa dikembangkan dengan teknologi nano, misalnya unsur titanium yang banyak terdapat sebagai material dalam tambang timah di Bangka Belitung. Diperkirakan hingga tahun 2020 akan terjadi perkembangan amat pesat dalam teknologi nano.

”Banyak negara berkejaran untuk menguasai teknologi nano karena kualitas hasil produksi teknologi nano lebih tinggi, sementara biaya produksi lebih rendah. Penggunaan materi juga lebih sedikit,” ujar Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Syahrul Aiman.

Workshop diikuti lebih dari 30 negara anggota NAM dan beberapa pengamat dari negara maju seperti Jepang. ”Negara-negara berkembang harus meningkatkan jaringan dan komunikasinya agar bisa mengejar negara maju,” ujar Deputi Bidang Kelembagaan Iptek Kementerian Riset dan Teknologi Mulyanto.

Indonesia merupakan salah satu pendiri NAM S&T Centre. ”Negara-negara dalam NAM Centre selalu mengadakan pertemuan, pelatihan, workshop, dan ada beasiswa. Indonesia aktif berpartisipasi,” katanya. (ISW)

Sumber: Kompas, 3 Oktober 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB