Teknologi Kedokteran; Hernia Menurunkan Produktivitas Kerja

- Editor

Rabu, 25 Juni 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hernia atau melemahnya dinding perut kerap dianggap sepele. Padahal, masalah kesehatan itu bisa mengganggu produktivitas kerja penderita. Untuk mempercepat pemulihan, kini dikembangkan metode operasi minimal invasif pada pasien.

Menurut Ketua Perhimpunan Hernia Indonesia Barlian Sutedja, Kamis (19/6), di Jakarta, hernia atau dikenal turun berok, terjadi saat dinding perut melemah. Akibatnya, beberapa bagian perut, seperti usus, menjulur ke luar. ”Meski hernia dianggap sepele, sebenarnya (hal itu) amat memengaruhi sosial dan ekonomi seseorang, misalnya mengganggu produktivitas kerja,” ujar Berlian.

Potensi seseorang terkena hernia akan naik seiring bertambahnya usia. Penyebabnya, jaringan penyangga melemah atau ada penyakit yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat. Kebiasaan merokok, pekerjaan yang memberi tekanan terlalu berat pada perut, ataupun kegemukan bisa membuat hernia muncul lagi. ”Ini karena ada kelainan pembentukan jaringan kolagen,” ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagi pasien hernia yang kambuh atau pernah menjalani operasi dengan sayatan besar di perut, Barlian menyarankan pemakaian metode operasi laparoskopi lewat sayatan kecil berkisar 0,5 sentimeter-1 sentimeter. Dengan teknik itu, jala plastik (mesh) dimasukkan ke rongga perut.

Sementara itu, dr Hannu Paajanen, MD PhD, ahli bedah dari Kuopio University Hospital, Finlandia, menyatakan, teknik Lichtenstein kini dikembangkan untuk operasi hernia demi mempercepat pemulihan. Jadi, lem khusus dipakai untuk merekatkan jala plastik (mesh). Jala plastik biasanya direkatkan dengan jahitan.

”Ini teknik aman, cepat, dan sederhana. Ada dua tipe perekat, yakni perekat fibrin dan cyanoacrylate,” kata dia. Teknik Lichtenstein adalah salah satu cara memulihkan hernia dengan jala plastik ukuran 10 sentimeter x 15 sentimeter. Caranya ialah meletakkan jala polipropilena di bawah kulit di lokasi hernia untuk menutup dinding perut terbuka.

Sejauh ini, kejadian infeksi dalam luka akibat pemakaian lem perekat mesh jarang ditemukan. Meski demikian, pemakaian lem sebaiknya hanya untuk operasi hernia kecil atau sebesar kepalan tangan. Untuk menghindari komplikasi, sebaiknya pakai jala plastik lebar dan lem atau benang bedah yang bisa diserap tubuh serta hindari hematoma (kumpulan darah di luar pembuluh darah). ”Yang lebih penting adalah teknik bedahnya dibandingkan mesh itu sendiri,” katanya.

Di Finlandia, di mana terdapat 12.000 kasus hernia per tahun, 85 persen operasi memakai teknik Lichtenstein . Di Amerika Serikat ada sekitar 1 juta kasus hernia per tahun. (A12)

Sumber: Kompas, 20 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB