Gangguan Asam Lambung Memicu Komplikasi Penyakit

- Editor

Senin, 3 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tren kasus gastroesophageal reflux disease atau asam lambung ke kerongkongan di Indonesia meningkat akibat gaya hidup tidak sehat. Dalam jangka panjang, penyakit tersebut bisa memicu komplikasi penyakit di organ tubuh lain dan menurunkan produktivitas.

Konsultan gastroenterologi hepatologi Ari Fahrial Syam mengatakan, beberapa tahun terakhir angka penderita gastroesophageal reflux disease (GERD) meningkat. Berdasarkan riset, tahun 2006, angka kasus GERD mencapai 3,78 persen. Pada 2016, angkanya naik jadi 9,35 persen.

Penyakit GERD ialah naiknya asam lambung ke saluran kerongkongan. Itu terjadi karena berbagai faktor, antara lain produksi asam lambung berlebihan, pengosongan lambung lambat, dan katup bagian bawah kerongkongan tak berfungsi. Katup itu mencegah naiknya makanan atau asam di lambung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

YOLA SASTRA UNTUK KOMPAS–Pendiri dan pengurus Yayasan Gastroenterologi Indonesia atau YGI berfoto pada peluncuran YGI, Jumat (31/8/2018).

”Secara normal, asam lambung tak boleh balik arah (naik). Gejala dirasakan orang yang mengalami GERD ialah dada serasa terbakar dan mulut pahit,” ujar Ari dalam jumpa pers peresmian Yayasan Gastroenterologi Indonesia, Jumat (31/8/2018), di Jakarta.

Gaya hidup
Menurut Ari, GERD dipicu pola makan dan gaya hidup tak sehat. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung daging, cokelat, keju, lemak, ataupun makanan asin meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung. Faktor risiko lain adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kopi berlebihan, obesitas, tidur telentang, dan stres.

Kebiasaan merokok, misalnya, bisa memicu kerusakan pada saluran kerongkongan (esofagus). Asap rokok tidak hanya masuk ke paru-paru, tetapi juga masuk ke lambung sehingga perut kembung. Kondisi ini bisa menyebabkan naiknya asam lambung.

Meski GERD tak membahayakan keselamatan jiwa, penyakit itu menurunkan kualitas hidup. Hal itu akan mengganggu seseorang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Jika tak segera diatasi, GERD bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Asam lambung yang naik mengiritasi dinding kerongkongan. Luka yang ditimbulkan lambat laun makin luas dan menyebabkan penyempitan kerongkongan bawah.

”Asam lambung naik akan menyebar ke bagian tubuh yang lain, seperti gigi, tenggorokan, pita suara, saluran pernapasan bawah, dan paru-paru,” ujarnya.

Produktivitas turun
Konsultan gastroenterologi hepatologi Agasjtya Wisjnu Wardhana menambahkan, penurunan kualitas hidup berdampak pada penurunan produktivitas seseorang. Pegawai yang terkena GERD tidak akan nyaman dalam bekerja sehingga produktivitasnya terhambat.

”Pada profesi tertentu yang krusial, seperti pilot, masalah kesehatan itu akan membahayakan keselamatan jika pada saat krusial GERD-nya kambuh,” katanya. Untuk itu, masyarakat diimbau menjaga pola makan dan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit itu. (YOLA SASTRA)–EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 1 September 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB