Teknologi Bisa Membantu Generasi Z Mengenali Bakat dan Minatnya

- Editor

Kamis, 31 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selama ini banyak anak muda yang bingung memilih jurusan kuliah dan karier yang cocok. Untuk membantu mereka, dibuatlah platform Rencanamu.id yang diluncurkan di Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Selain itu, platform ini juga memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk terhubung dengan berbagai kesempatan berharga, seperti magang, pekerjaan, beasiswa, serta program kuliah yang sesuai dengan profil dan kebutuhan mereka.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Rizky Muhammad, Co-Founder dan CEO Rencanamu (kanan), memaparkan kondisi siswa dan mahasiswa Indonesia yang merasa salah jurusan di acara peluncuran platform Rencanamu di Jakarta, Rabu (30/10/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rizky Muhammad, Co-Founder dan CEO Rencanamu.id, mengatakan, peluncuran platform Rencanamu.id untuk menggantikan platform sebelumnya, Youthmanual.com. Selama tiga tahun riset yang dilakukan dengan mendalami profil data lebih dari 1,6 juta siswa dan mahasiswa pengguna, serta riset terhadap industri, ditemukan fakta-fakta adanya ketimpangan pasokan dan kebutuhan.

”Ada ketidaksesuaian antara yang dibutuhkan dunia kerja dengan talenta yang ada. Padahal, Indonesia pada 2020 sudah mulai mendapat bonus demografi,” ujar Rizky.

Potensi talenta Indonesia di dunia kerja bakal dimasuki Generasi Z. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia Tahun 2016, ada 138 juta penduduk usia di bawah 30 tahun. Dalam 5-8 tahun ke depan, angkatan kerja baru Indonesia akan didominasi Generasi Z. Karena itu, dibutuhkan generasi muda yang produktif dan berperan untuk mendorong transformasi bangsa Indonesia menuju generasi emas pada tahun 2045.

Salah jurusan
Rizky menjelaskan, dari riset Rencanamu.id, di antaranya sebanyak 92 persen siswa SMA/SMK sederajat bingung dan tidak tahu akan menjadi apa nantinya. Ada sebanyak 82 persen siswa SMK mengambil jurusan dan bidang yang tidak sesuai dengan keinginannya serta 45 persen mahasiswa merasa salah mengambil jurusan.

”Krisis talenta dan kesenjangan keterampilan menjadi masalah utama. Hal ini akan mengancam perekonomian dan perkembangan bangsa Indonesia ke depan,” ujar Rizky.

Kebingungan anak-anak muda untuk memilih kuliah dan karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan potensi tersebut salah satunya akibat kurang mendapat bimbingan secara menyeluruh terkait perencanaan kuliah dan karier. Akibatnya, bidang-bidang yang diambil siswa dan mahasiswa dengan apa yang dibutuhkan industri saat ini tidak sesuai.

Menurut Rizky, platform Rencanamu berperan sebagai fasilitator dalam memberikan program persiapan karier dan pengembangan talenta yang terstruktur, menyeluruh, terintegrasi, dan berkesinambungan. Platform ini dapat diakses melalui aplikasi telepon pintar dan situs oleh seluruh siswa dan mahasiswa.

Dengan adanya platform Rencanamu, diharapkan siswa dan mahasiswa Indonesia tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk mencari pekerjaan. Sebab, mereka sudah diarahkan sesuai dengan rangkaian pengembangan dan kesiapan kerja yang telah mereka lakukan di Rencanamu.

Anak muda yang memakai platform Rencanamu dapat mengikuti rangkaian persiapan karier yang terdiri dari self discovery, eksplorasi, perencanaan karier, hingga siap kerja. Kerangka perencanaan karier dan pengembangan talenta Rencanamu dikembangkan berdasarkan riset yang telah dilakukan dalam tiga tahun dan divalidasi industri sehingga terbukti dapat meningkatkan kesiapan kerja (employability) penggunanya.

Di sisi lain, analytics (analisis) Rencanamu memberikan gambaran terkini mengenai kondisi talenta dan permintaan industri bagi pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun dalam memahami lanskap ketenagakerjaan.

Peran pendidikan
Co-Founder Rencanamu Najelaa Shihab mengatakan, pendidikan punya peran penting untuk menyiapkan talenta yang berkembang sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya.

”Sayangnya, sekolah justru mengarahkan bagaimana siswa bisa menyesuaikan pada kurikulum dan jurusan yang ada. Proses terpenting untuk membantu talenta muda yang mempunyai keunikan ini untuk menemukan tempat yang tepat, entah sekolah, kampus, atau dunia kerja, tidak dijalankan dengan baik,” ujar Najelaa.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Diskusi soal ketimpangan antara supply dan demand dunia kerja dan talenta di Indonesia seusai peluncuran platform Rencanamu di Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Menurut Najelaa, Generasi Z yang dekat dengan teknologi perlu dibantu untuk mendapatkan informasi dan arahan dalam menemukan bakat, minat, dan potensinya sehingga kelak mereka menemukan tempat bersekolah atau bekerja yang sesuai dengan dirinya.

”Teknologi dapat dipakai untuk membantu. Salah satunya lewat platform Rencanamu, banyak anak muda yang jadi mudah mendapat informasi dalam pengembangan diri dan peluang yang mereka dapat raih sesuai potensi diri mereka,” ujar Najelaa.

Platform Rencanamu juga menjalin kerja sama dengan Rajawali Foundation untuk menyukseskan proyek penguatan koordinasi untuk pembangunan ketenagakerjaan inklusif di Indonesia (Sinergi) Fase 2 di Jawa Tengah pada Juli 2019-September 2020.

Direktur Eksekutif Rajawali Foundation Agung Binantoro mengatakan, program Sinergi untuk membantu anak muda kurang mampu dan rentan, termasuk perempuan dan pemuda penyandang disabilitas, agar siap memasuki dunia kerja. Mereka diberi keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan baru atau lebih baik di daerahnya.

Melalui platform Rencanamu dapat dilaksanakan proses registrasi serta penilaian perilaku dan kepribadian terkait pekerjaan tertentu. Sebanyak 16.000 pemuda kurang mampu dan rentan bakal diikutkan program Sinergi.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 30 Oktober 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB