Talenta Pengembang Kecerdasan Buatan yang Makin Sulit Dicari

- Editor

Minggu, 16 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERLIN, GERMANY - JUNE 04: An employee holds a working model of a driverless vehicle at the Dahlem Center for Machine Learning and Robotics (DCMLR) at the Freie Universität (Free University) on June 04, 2019 in Berlin, Germany. The DCMLR explores algorithms used in machine learning, improves upon others to teach computers logic and incorporates usage of artificial intelligence in applications such as automated driving. (Photo by Adam Berry/Getty Images)

BERLIN, GERMANY - JUNE 04: An employee holds a working model of a driverless vehicle at the Dahlem Center for Machine Learning and Robotics (DCMLR) at the Freie Universität (Free University) on June 04, 2019 in Berlin, Germany. The DCMLR explores algorithms used in machine learning, improves upon others to teach computers logic and incorporates usage of artificial intelligence in applications such as automated driving. (Photo by Adam Berry/Getty Images)

Sang manajer mengakui berebut untuk mendapatkan talenta-talenta yang jago di bidang teknologi informasi dan komputer. Kebutuhan sumber daya manusia bidang ini sangat tinggi, sementara pasokan sangat minim.

Sang manajer harus pontang-panting memantau lulusan-lulusan sejumlah peguruan tinggi. Ia mengakui berebut untuk mendapatkan talenta-talenta yang jago di bidang teknologi informasi dan komputer. Kebutuhan sumber daya manusia bidang ini sangat tinggi, sementara pasokan sangat minim.

”Saya tidak lagi melihat asal-usul perguruan tinggi. Begitu saya dapat calon, saya masukkan dulu. Nanti mereka akan ikut pelatihan di sini. Setelah beberapa bulan, kita baru menilai kapasitas mereka,” kata seorang manajer sebuah usaha rintisan menuturkan cara mereka mencari talenta di tengah kelangkaan lulusan yang memadai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa waktu lalu pemerintah pernah menyebutkan kebutuhan talenta teknologi sebanyak 600.000 orang, tetapi hanya tersedia 100.000 orang per tahun. Kekurangan talenta teknologi pada tahun 2030 diperkirakan bakal mencapai 9 juta tenaga di bidang teknologi digital.

”Ini problem sejak enam tahun lalu. Saya pernah ungkapkan kepada pemerintah kala itu. Lulusan dari perguruan tinggi murni tidak bisa diandalkan. Kita memang kekurangan talenta teknologi,” kata CEO Daily Social Rama Mamuaya memperlihatkan masalah ketersedian talenta teknologi.

Kekurangan talenta itu diakui oleh sejumlah usaha rintisan di Indonesia. Mereka telah mengalami masalah ini sejak lama. Ketersediaan talenta bidang teknologi dan juga kualitasnya menjadi perhatian mereka. Mereka berusaha meningkatkan kemampuan talenta melalui pelatihan sendiri. Pengembangan sistem dan teknologi kecerdasan buatan membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki berbagai keterampilan.

Chief Technology Officer DANA Norman Sasono menuturkan, kemampuan akademis yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem kecerdasan buatan terdiri dari pengetahuan statistika, probabilitas, manajemen bisnis, dan rekayasa perangkat lunak. Adapun keterampilan pribadi yang diperlukan adalah kemampuan belajar hal baru dan pengambilan keputusan.

”Di Indonesia belum banyak institusi akademik yang menawarkan kemampuan tersebut dalam satu paket,” ujar Norman Sasono.

Chief Technology Officer Traveloka Ray Frederick mengatakan, kesiapan tenaga kerja terampil yang mengembangkan inovasi kecerdasan buatan menjadi salah satu perlu dioptimalkan di Tanah Air. Oleh sebab itu, dia mengatakan, perusahaannya menyambut apabila ada kesempatan untuk bekerja sama dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia.

Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit menilai, pengembangan sumber daya manusia yang mampu memahami dan mengelola kecerdasan buatan patut menjadi perhatian saat ini.

”Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dapat mengautomatisasi proses bisnis tertentu yang sebelumnya harus dikerjakan secara manual. Kecerdasan buatan juga membantu menganalisasi dan meningkatkan efisiensi kerja,” ujarnya.

Tidak ada cara lain usaha rintisan melakukan peningkatan kapasitas talenta digital. Mereka membangun pusat pelatihan dan akademi untuk mendidik dan melatih tenaga yang sudah direkrut.

Senior Vice President of Engineering Tokopedia Herman Widjaja mengatakan, pihaknya memiliki Tokopedia Academy sebagai salah satu upaya berkelanjutan untuk mendukung ketersediaan talenta digital di Tanah Air. Melalui konferensi, lokakarya, kemitraan dengan pemerintah serta universitas, Tokopedia Academy mengembangkan talenta digital.

Kolaborasi
Tokopedia terus berfokus mengembangkan talenta digital Indonesia dan memajukan ekosistem digital Indonesia melalui berbagai kolaborasi semisal melalui acara START Summit, Tech A Break, UI AI Center of Excellence, dan Tech MBA Scholarship.

VP of Data Science Gojek Syafri Bahar mengatakan, Gojek berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan bagi talenta digital di Indonesia. Berbagai program dijalankan untuk karyawan internal dipayungi oleh GoLearn yang mendorong karyawan Gojek untuk selalu berbagi pengalaman kepada rekan-rekannya.

Secara eksternal mereka berpartisipasi dalam beberapa program, di antaranya GoAcademy yang memfasilitasi talenta teknologi untuk berkarier di perusahaan teknologi melalui program yang difasilitasi talenta-talenta Gojek. Melalui program GoAcademy ini, Gojek ingin membentuk karakteristik talenta teknologi yang memiliki kemampuan belajar yang tinggi, yang mampu dengan cepat belajar menggunakan teknologi baru.

Melalui program Upscale, Gojek mengundang pelajar-pelajar terbaik di bidang ilmu teknologi untuk mendapatkan paparan mengenai implementasi teknologi di Gojek. Sementara melalui program Bangkit, Gojek bersama dengan Google dan 3 unicorn lainnya di Indonesia ingin menghasilkan talenta teknologi yang berkualitas dunia selama enam bulan.

Gojek Xcelerate adalah sebuah inisiatif Gojek untuk mendorong pertumbuhan industri usaha rintisan lokal agar dapat berkompetisi secara global dengan memberikan pembekalan materi serta ilmu pengetahuan langsung dari kurikulum yang dibuat oleh tim Gojek. Kemudian terdapat Data Science Meet Up yang memberikan wadah bagi komunitas sains data untuk berkolaborasi dan berbagi mengenai perkembangan penggunaan kecerdasan buatan kepada publik.

Chief Product Officer Halodoc Alfonsius Timboel menambahkan, seiring dengan peningkatan permintaan tenaga ahli bidang kecerdasan buatan dan teknologi yang terus berkembang, pemerintah semestinya ikut memastikan kurikulum di pendidikan tinggi mendukung sehingga setiap lulusan segera berkontribusi ke industri. Kurikulum itu sebaiknya juga dapat mempersingkat waktu mereka untuk belajar hal baru dan beradaptasi.

Oleh M PASCHALIA JUDITH J/ CAECILIA MEDIANA/ ANDREAS MARYOTO

Editor: KOMPAS CETAK

Sumber: Kompas, 15 Februari 2021

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB