Sulteng Siapkan Pengamatan Gerhana Matahari

- Editor

Rabu, 13 Januari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memetakan lokasi pengamatan fenomena gerhana matahari total pada 9 Maret 2016. Selain pertimbangan ilmiah dan aksesibilitas, faktor integrasi dengan beragam obyek wisata lain menjadi pertimbangan. Pemerintah menaksir 5.000 wisatawan mancanegara akan menyambangi Sulteng, dari AS, Jepang, Korsel, Singapura, dan Australia.
”Kami sudah meninjau lokasi yang dipetakan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Relatif mudah dijangkau,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulteng Siti Norma Mardjuni di Palu, Sulteng, Selasa (12/1). Di Sulteng, gerhana matahari total bisa diamati di Kabupaten Poso, Sigi, dan Kota Palu. Sejumlah referensi menyebut, gerhana matahari total berdurasi relatif lama. Di Sulteng, rata-rata 2 menit 30 detik. Pelancong mancanegara menginap hingga empat hari. Pada periode itu akan diisi festival yang dipusatkan di pinggir Teluk Palu. Gerhana juga dapat dilihat dari Bangka Belitung dan Ternate, Maluku Utara. (VDL)
lintasan_gmt2016——————–
Gempa Talaud Tak Berdampak Hebat

Gempa bumi berkekuatan M 6,3 melanda Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Selasa (12/1) pukul 00.38. Wita. Pusat gempa pada koordinat 3,80 Lintang Utara dan 126,97 Bujur Timur berkedalaman 60 kilometer. Kekuatan gempa tidak cukup memicu tsunami. Guncangan gempa itu dirasakan di Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, dalam skala intensitas III-IV modified mercalli intensity. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, gempa ini termasuk dangkal dengan mekanisme sesar naik. ”Gempa susulan sedikitnya terjadi 12 kali, dengan kekuatan terus mengecil. Tak ada potensi terjadi gempa dengan kekuatan lebih besar sehingga masyarakat Kepulauan Talaud agar tenang,” katanya. (AIK)
————–
Paparan Cahaya Berlebih Picu Kegemukan Anak

Paparan cahaya ternyata memengaruhi bobot anak balita. Mereka yang terpapar cahaya dengan intensitas sedang saat masih kecil cenderung meningkat berat badannya, sedangkan yang terpapar cahaya dalam jumlah tinggi—baik di dalam maupun luar ruangan—pada sore hari cenderung lebih ramping. Kesimpulan itu diungkapkan Cassadra Pattison dan sejumlah koleganya dari Queensland University of Technology atas studi yang diterbitkan di Jurnal Plos One, edisi 6 Januari 2016. Pengamatan terhadap anak balita di enam penitipan anak, yakni meliputi berapa banyak paparan cahaya yang diterima saat beraktivitas ataupun tidur. Setelah 12 bulan, anak-anak ini dilihat kembali pertumbuhan berat badannya. Paparan cahaya meliputi lampu buatan, sinar dari telepon seluler atau tablet, dan televisi. Menurut Pattison, 42 juta anak balita di dunia saat ini diklasifikasikan kegemukan. Penelitian ini diharapkan memberikan perspektif baru untuk memecahkan masalah ini. (AIK)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Januari 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB