Badan Tenaga Nuklir Nasional menyiapkan sorgum mutan untuk kerja sama dengan pihak lain guna hilirisasi hasil riset. Pengembangan sorgum berkontribusi pada swasembada sumber karbohidrat mengingat sorgum tahan kekeringan.
“Hal ini agar swasembada pangan Indonesia tak bergantung pada beras,” ucap Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan Totti Tjiptosumirat, Rabu (18/1), saat kunjungan Batan bersama pemangku kepentingan ke lokasi pengujian sorgum mutan di Kebun Percobaan Pertanian Citayam Kementerian Pertanian, Depok, Jawa Barat.
Peserta Sorghum Field Day dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Divisi Bogasari PT Indofood Sukses Makmur, produsen pangan berbasis sorgum Sedana Agro, perusahaan tambang PT Bukit Asam, dan Institut Otomotif Indonesia. Ada juga pemulia tanaman asal Mozambik dan Tanzania.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara yang bertujuan menyosialisasikan sorgum itu dilanjutkan Batan dengan diskusi kelompok terbatas (FGD). “FGD akan berlanjut pada kerja sama pemanfaatan sorgum,” ujarnya.
Seperti diberitakan di media massa, Dahlan Iskan saat menjabat Menteri BUMN mencanangkan penanaman sorgum di Banyuwangi (Jawa Timur), Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), dan Sulawesi guna menekan impor gandum untuk membuat tepung terigu. Namun, rencana itu tak terwujud, apalagi harga sorgum gagal disepakati PT Perkebunan Nusantara XII dan Bogasari.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO–Tanaman sorgum sedang dalam tahap pengujian daya hasil lanjutan 16 galur mutan sorgum pangan di Kebun Percobaan Pertanian Citayam Kementerian Pertanian, Depok, Jawa Barat, Rabu (18/1). Badan Tenaga Nuklir Nasional menyiapkan sorgum mutan (mutasi genetika) untuk kerja sama dengan pihak lain guna hilirisasi hasil riset berbasis sorgum.
Lim Hung, anggota staf pendukung Divisi Bogasari, menyatakan, pihaknya memantau perkembangan sorgum sebagai bagian pengembangan varian produk tepung berbasis pangan lokal selain memproduksi tepung dari gandum.
Pemuliaan tanaman
Menurut pemulia sorgum Batan, Soeranto Human, perlu pembahasan lintas pemangku kepentingan. Batan fokus pada pemuliaan sorgum dengan iradiasi sinar gama guna mengubah materi genetik varietas induk dan menghasilkan varietas sesuai target.
Menteri Pertanian melepas tiga varietas unggul Batan, yakni sorgum Pahat (Pangan Sehat) serta Samurai (Sorgum Mutan Radiasi) 1 dan Samurai 2. Pahat diandalkan untuk kebutuhan pangan. Produktivitas biji 5,8 ton per hektar, sekali tanam dipanen tiga kali tiap tiga bulan.
Tim periset Batan menguji 16 galur sorgum mutan calon varietas pangan. Menurut Soeranto, sorgum yang cocok untuk pangan berbatang pendek agar hasil fotosintesis banyak ke biji sehingga indeks panen tinggi. (JOG)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Januari 2017, di halaman 13 dengan judul “Sorgum Mutan Disiapkan untuk Kerja Sama”.