Sorgum Mutan Disiapkan untuk Kerja Sama

- Editor

Kamis, 19 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Tenaga Nuklir Nasional menyiapkan sorgum mutan untuk kerja sama dengan pihak lain guna hilirisasi hasil riset. Pengembangan sorgum berkontribusi pada swasembada sumber karbohidrat mengingat sorgum tahan kekeringan.

“Hal ini agar swasembada pangan Indonesia tak bergantung pada beras,” ucap Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan Totti Tjiptosumirat, Rabu (18/1), saat kunjungan Batan bersama pemangku kepentingan ke lokasi pengujian sorgum mutan di Kebun Percobaan Pertanian Citayam Kementerian Pertanian, Depok, Jawa Barat.

Peserta Sorghum Field Day dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Divisi Bogasari PT Indofood Sukses Makmur, produsen pangan berbasis sorgum Sedana Agro, perusahaan tambang PT Bukit Asam, dan Institut Otomotif Indonesia. Ada juga pemulia tanaman asal Mozambik dan Tanzania.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara yang bertujuan menyosialisasikan sorgum itu dilanjutkan Batan dengan diskusi kelompok terbatas (FGD). “FGD akan berlanjut pada kerja sama pemanfaatan sorgum,” ujarnya.

Seperti diberitakan di media massa, Dahlan Iskan saat menjabat Menteri BUMN mencanangkan penanaman sorgum di Banyuwangi (Jawa Timur), Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), dan Sulawesi guna menekan impor gandum untuk membuat tepung terigu. Namun, rencana itu tak terwujud, apalagi harga sorgum gagal disepakati PT Perkebunan Nusantara XII dan Bogasari.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO–Tanaman sorgum sedang dalam tahap pengujian daya hasil lanjutan 16 galur mutan sorgum pangan di Kebun Percobaan Pertanian Citayam Kementerian Pertanian, Depok, Jawa Barat, Rabu (18/1). Badan Tenaga Nuklir Nasional menyiapkan sorgum mutan (mutasi genetika) untuk kerja sama dengan pihak lain guna hilirisasi hasil riset berbasis sorgum.

Lim Hung, anggota staf pendukung Divisi Bogasari, menyatakan, pihaknya memantau perkembangan sorgum sebagai bagian pengembangan varian produk tepung berbasis pangan lokal selain memproduksi tepung dari gandum.

Pemuliaan tanaman
Menurut pemulia sorgum Batan, Soeranto Human, perlu pembahasan lintas pemangku kepentingan. Batan fokus pada pemuliaan sorgum dengan iradiasi sinar gama guna mengubah materi genetik varietas induk dan menghasilkan varietas sesuai target.

Menteri Pertanian melepas tiga varietas unggul Batan, yakni sorgum Pahat (Pangan Sehat) serta Samurai (Sorgum Mutan Radiasi) 1 dan Samurai 2. Pahat diandalkan untuk kebutuhan pangan. Produktivitas biji 5,8 ton per hektar, sekali tanam dipanen tiga kali tiap tiga bulan.

Tim periset Batan menguji 16 galur sorgum mutan calon varietas pangan. Menurut Soeranto, sorgum yang cocok untuk pangan berbatang pendek agar hasil fotosintesis banyak ke biji sehingga indeks panen tinggi. (JOG)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Januari 2017, di halaman 13 dengan judul “Sorgum Mutan Disiapkan untuk Kerja Sama”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 20 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB