Siswa Diharapkan Mampu Kuasai Teknologi Digital

- Editor

Kamis, 1 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Penguasaan pada teknologi digital dibutuhkan untuk membuat generasi muda mampu beradaptasi dengan Revolusi Industri ke-4.

Teknologi maju, seperti Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IOT), mengubah cara manusia belajar, bekerja, dan bermain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu, penguasaan teknologi digital (digital skills) pun harus dapat diberikan bagi generasi muda di daerah-daerah.

Untuk melengkapi generasi muda Indonesia agar sukses mengikuti perkembangan teknologi, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation dan Microsoft dengan memperkenalkan Digital Skills dan Generasi Bisa! untuk para pelajar.

Tujuan penguasaan teknologi digital itu untuk mempersiapkan mereka sebagai tenaga kerja digital masa depan.

Head of Development & Communications YCAB Foundation Firza Imam Putra di Jakarta, Rabu (31/1), mengatakan Program Microsoft Digital Skills kini hadir di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

DOKUMENTASI YAYASAN CINTA ANAK BANGSA–Penguasaan teknologi digital jadi kebutuhan di era revolusi ke-4. Yayasan Cinta Anak Bangsa memberikan program Digital Skills bagi siswa di sejumlah daerah, termasuk di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Program serupa sukses dilaksanakan di Jambi, Jakarta, dan Yogyakarta.

Firza menjelaskan, populasi Indonesia akan terus meningkat dengan perkiraan jumlah populasi sebesar 305,6 juta pada 2035. Sekitar 70 persen populasi merupakan bagian dari populasi usia produktif.

Untuk itu, pemerataan akses terhadap teknologi dibutuhkan di semua wilayah di Indonesia dengan melibatkan kolaborasi antara pemerintah, organisasi swasta dan non-profit.

”Salah satu keterampilan yang harus dimiliki adalah ilmu komputer dan cara berpikir struktural agar dapat bersaing secara global. Keterampilan digital, mulai dari literasi komputer mendasar hingga pendidikan sains komputer, akan mempersiapkan generasi muda di masa depan dan membuka pintu peluang ekonomi yang lebih besar,” jelas Firza.

Generasi Bisa! adalah sebuah platform yang didukung oleh Microsoft, dikembangkan oleh YCAB Foundation, dan merupakan bagian dari M-Powered, sebuah inisiatif regional Microsoft di Asia.

M-Powered dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan kerja dan menjembatani kesenjangan kesempatan serta telah mendapat dukungan dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Generasi Bisa! memiliki berbagai fitur, mulai dari kursus, program mentoring, lowongan pekerjaan, hingga artikel karir.

Generasi Bisa! juga diperkenalkan sebagai platform ketenagakerjaan yang menghubungkan para lulusan SMA/SMK dengan perusahaan pencari tenaga kerja. Selain itu, para peserta Microsoft Digital Skills juga akan mempelajari konsep cara berpikir struktural dan ilmu komputer dasar selama sesi Hour of Code (HOC).

Kegiatan ini akan dihadiri para guru SMA dan SMK serta siswa/i Rumah Belajar YCAB. Tahun ini, kerja sama antara YCAB Foundation dan Microsoft mencakup area ketenagakerjaan dan pengenalan ilmu komputer.

Kegiatan itu akan melibatkan sekitar 12 sekolah di wilayah Kupang.

”Kami bangga dapat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kupang dan YCAB Foundation untuk menciptakan masa depan lebih baik untuk masyarakat. Seiring dengan era digital yang membutuhkan sumber daya manusia yang melek teknologi,” kata Director of Marketing and Operations, Microsoft Indonesia Linda Dwiyanti.

Dwiyanti pun melanjutkan, ”Kami berharap dapat membantu menciptakan peluang ekonomi dan memastikan setiap orang mampu menghadapi kemajuan era ini, di antaranya melalui Generasi Bisa! dan Digital Skills.”

Program yang nantinya akan menjadi bagian dari Rumah Belajar YCAB juga diharapkan mampu menyiapkan masa depan generasi muda di Kupang yang kompetitif.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 31 Januari 2018

 

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 11 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB