Sinarmas Land dan IAI Gelar Kompetisi Arsitek Muda

- Editor

Kamis, 19 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sinar Mas Land bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia kembali menggelar Sinar Mas Land Young Architect Competition 2017 yang dimulai 17 September hingga 12 November 2017.

”Silakan ajak anak, saudara, kerabat, teman Anda yang menjadi mahasiswa jurusan arsitektur atau arsitek muda profesional untuk mengikuti lomba ini. Hadiah total sebesar Rp 450 juta menanti para pemenang,” kata Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe, Rabu (18/10) siang.

Lomba dibagi tiga kategori. Pertama, kategori Residensial. Pesertanya adalah mahasiwa jurusan arsitektur semester VII dan batasan umur 26 tahun, dengan juri eksternal Andra Matin dan Jeffry Budiman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

WWW.SMLYAC.COM.–Sinar Mas Land bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) kembali meluncurkan Sinar Mas Land Young Architect Competition 2017 yang dimulai 17 September hingga 12 November 2017.

Kedua, kategori Komersial. Pesertanya mahasiwa jurusan arsitektur semester VII dan batasan umur 26 tahun. Juri eksternal adalah Presiden Direktur PT Arkonin Achmad Noerzaman, Owner & Co-principal Aboday Design Rafael David.

Ketiga, kategori Digital Working Space. Pesertanya adalah arsitek profesional dengan umur maksimal 30 tahun. Juri eksternal adalah Dirut US&P Architect Her Pramtama dan Dirut ?PT Griksa Cipta Asdarianto Asmoeadji.

Mereka yang berminat dapat menghubungi 021-5720366 atau kunjungi situs www.smlyac.com. (*/KSP)

Sumber: Kompas, 18 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB