Mahasiswa ITS Sabet Dua Gelar Juara di Rusia

- Editor

Kamis, 28 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dua mahasiswa ITS, Tita Oxa Anggrea dan Frankstein Arphan, menyabet dua gelar juara dalam ajang Oil and Gas Horizons XI yang berlangsung di Moskwa, Rusia, Senin-Minggu (18-24/11/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

HUMAS ITS–Dua Mahasiswa ITS, Frankstein Arphan dan Tita Oxa Anggrea, saat mengikuti lomba Oil and Gas Horizons XI yang berlangsung di Moskwa, Rusia, Senin-Minggu (18-24/11/2019).

Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Tita Oxa Anggrea (20) dan Frankstein Arphan (20), kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Keduanya menyabet dua gelar juara dalam ajang Oil and Gas Horizons XI di Moskwa, Rusia, Senin-Minggu (18-24/11/2019).

Dua mahasiswa jurusan Teknik Fisika tersebut menjadi juara pertama di kategori Paper Competition dan Petroolympic Case Study Competition. Dalam ajang yang digelar Society Petroleum Engineer Gubkin University itu, keduanya unggul atas 18 peserta dari sejumlah negara, seperti Rusia, Polandia, Swiss, Ukraina, Belgia, Jerman, Spanyol, Italia, Turki, dan Brasil.

Gelar ini semakin meneguhkan riset mereka tentang minyak bumi. Sebelumnya pada awal Mei lalu, keduanya menyabet juara pertama di dua kategori dalam kompetisi Constantin Gh Popa Paper and Poster Contest yang digelar di Petroleum-Gas University of Ploiesti, Romania.

Mereka merebut gelar juara pertama dalam kategori Paper Competition dan Poster Competition dengan tema riset yang sama. Mahasiswa sarjana itu mengungguli 70 peserta dari 15 negara yang mengikuti kompetisi tersebut.

”Lomba di Rusia ini tidak hanya diikuti peserta program sarjana, tetapi ada peserta dari program doktoral. Berkat kerja sama yang baik antar-anggota tim dan dukungan dari PT Pertamina Hulu Energi, kami bisa menjadi juara,” kata Tita, Rabu (27/11/2019) di Surabaya.

KOMPAS/IQBAL BASYARI–Pompa angguk atau sucker rod pump milik PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mengambil minyak di sumur Wonocolo, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (13/11/2019)

Dia mengatakan, ide lomba ini berawal dari ketertarikan keduanya tentang pemanfaatan lapisan tipis pada lapisan penyimpan cadangan minyak. Lapisan setebal 0,1–1 kaki ini sering tidak diperhatikan. Padahal, jika dimanfaatkan dengan baik, berpotensi menambah keuntungan hingga 4 juta dollar AS per sumur pengeboran.

Ide ini kemudian dikomunikasikan dengan Pertamina Hulu Energi untuk dilanjutkan dengan riset. Mereka dipertemukan dengan bagian eksplorasi Pertamina. Hasilnya, hasil riset itu lantas coba diterapkan.

Mereka menggunakan tiga metode terintegrasi untuk memperoleh hasil akurat. Pertama, dekonvolusi resistivitas menggunakan metode log image, kemudian menganalisis laminated shaly sand dengan metode Thomas Steiber, serta Monte Carlo Uncertainty atau membuat lapisan tipis yang semula terabaikan menjadi terdeteksi.

”Riset ini juga mendapatkan penghargaan dari perusahaan minyak dan gas dari Rusia, serta pengakuan para akademisi di Gubkin University,” ujarnya.

Arphan menambahkan, mereka juga unggul di kategori Case Study. Di kategori ini, kontingen dari ITS harus bekerja sama dengan peserta lainnya. Tim gabungan diminta memecahkan masalah yang diberikan oleh perusahaan minyak asal Rusia.

SUMBER: KEMEMTERIAN ESDM–Data produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi di Indonesia sampai semester I-2019.

Oleh IQBAL BASYARI

Editor–CORNELIUS HELMY HERLAMBANG

Sumber: Kompas, 27 November 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB