Sekolah Berkurikulum Asing Beri Pengayaan

- Editor

Rabu, 18 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kehadiran sekolah-sekolah dengan standar, gaya, dan kurikulum pendidikan dari luar negeri semestinya ikut memberi manfaat bagi perkembangan pendidikan nasional. Caranya, dengan membentuk jaringan sekolah.


”Dapat dibentuk jaringan kluster sekolah, yaitu sekolah yang telah terakreditasi A dan B di dalam satu rayon bisa membantu sekolah-sekolah lain yang akreditasinya masih rendah di rayon itu,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Education Reform Universitas Paramadina Mohammad Abduhzen ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (17/2). Sejauh ini umumnya sistem pembinaan sekolah masih bersifat dari atas ke bawah. ”Sistem sistership ini efektif asal dirancang dengan rapi,” katanya.

Secara terpisah, pakar pendidikan dan kurikulum Doni Koesoema berpendapat bahwa pemerintah tidak bisa mengatur keinginan orangtua untuk memilih sekolah bagi anak-anak mereka. Setiap orangtua punya nilai dan tujuan masing-masing terhadap masa depan anak. Pemerintah dapat menjaga agar semua sekolah di Indonesia sesuai dengan visi dan misi pendidikan nasional dan amanat Undang-Undang Dasar 1945.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Wajar apabila orangtua memasukkan anak ke SPK (satuan pendidikan kerja sama). Di SPK, jumlah murid per kelas terbatas sehingga setiap anak bisa mendapat perhatian,” kata Doni. Bagi Doni, permasalahannya ialah penggunaan kurikulum asing di SPK. Kurikulum asing kemungkinan tidak sejalan dengan pendidikan karakter yang cocok bagi bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, Doni berpendapat, perlu peraturan yang membuat SPK tetap relevan dengan kebudayaan Indonesia sehingga para murid tidak melupakan bahwa mereka hidup di Indonesia. Pengenalan kebudayaan Indonesia juga patut diberikan kepada para murid berkebangsaan asing di SPK agar mereka juga tidak hidup di dalam eksklusivitas.

”Bisa juga dibentuk jaringan kerja sama antara SPK dan sekolah-sekolah negeri dan swasta di Indonesia. Tujuannya untuk berbagi ilmu. Jadi, sekolah-sekolah Indonesia bisa ikut maju dalam pendidikan,” ujar Doni.

Utamakan anak
Bagi psikolog pendidikan dari Universitas Indonesia, Lucia Retno Mursitolaksmi, nilai-nilai kebajikan dan akademis yang dianut orangtua merupakan faktor penting dalam memilih jenis sekolah untuk anak-anak. Orangtua bisa menyusun strategi jenis pendidikan yang baik untuk anak-anak berdasarkan visi akademis, kreativitas, dan minat anak. Contohnya, orangtua yang mengedepankan kreativitas tentu tidak bisa memasukkan anak ke sekolah yang menganut nilai-nilai konservatif sebab akan menghambat perkembangan anak.

”Sejauh ini, banyak orangtua yang ’main aman’, yaitu dengan memasukkan anak ke sekolah-sekolah yang dianggap unggulan. Padahal, mungkin saja sekolah tersebut tidak cocok dengan minat anak,” katanya.

Di samping itu, pastikan target pendidikan anak, misalnya, anak di masa depan akan mengambil pendidikan akademis atau malah memilih vokasi. Itu pun bergantung pada lokasi pendidikan tinggi yang dituju, bisa di dalam negeri atau bisa pula di luar negeri. ”Jangan sampai anak mendapat pendidikan dasar dan menengah yang berbau internasional, tetapi berkuliah di dalam negeri. Akibatnya, mereka akan mengalami kaget budaya karena tidak pernah mengenal atmosfer pendidikan lokal,” tutur Lucia Retno Mursitolaksmi. (DNE)

Sumber: Kompas, 18 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB