Reaktor Nuklir; Dikendalikan Pengamanan Berlapis

- Editor

Rabu, 23 Maret 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keamanan dan keselamatan reaktor, lingkungan, dan manusia di sekitarnya adalah kunci pengoperasian reaktor nuklir. Reaktor Serbaguna GA Siwabessy di Serpong, Tangerang Selatan, dilengkapi dengan sistem pengamanan dan teknis berlapis untuk mengendalikan radiasi zat radioaktif.

”Setiap ada kegagalan sistem, reaktor otomatis padam,” kata Kepala Pusat Reaktor Serbaguna GA Siwabessy Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Alim Tarigan di Tangerang Selatan, Senin (21/3).

Beberapa pemicu pemadaman reaktor antara lain gempa berkekuatan minimal 6,4 skala Richter, listrik PLN padam, air dalam kolam reaktor turun sekitar 20 sentimeter, serta suhu air sesudah didinginkan lebih tinggi dari 42 derajat celsius atau suhu air permukaan kolam reaktor lebih dari 49 derajat celsius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat reaktor padam, yang tersisa hanya energi peluruhan sekitar 7 persen dari total energi yang dihasilkan. Reaktor untuk penelitian, produksi radio isotop, uji material, serta pelatihan pengendalian reaktor ini memiliki daya termal 30 megawatt.

”Namun daya yang dimanfaatkan rata-rata 15 megawatt,” kata Kepala Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir Batan Setiyanto.

Radio isotop yang dihasilkan digunakan untuk kepentingan medis, industri, hingga pertanian guna mencari bibit unggul tanaman. Adapun uji material banyak dimanfaatkan untuk mendeteksi kebocoran pipa.

Reaktor di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong ini menggunakan Uranium 235 dengan pengayaan 19,75 persen sebagai bahan bakar. Total uranium yang digunakan 12 kilogram, dalam 48 elemen bahan nuklir.

Reaksi fisi dalam bahan bakar nuklir terjadi dalam 150 meter kubik air murni yang berfungsi menghambat radiasi dan mendinginkan reaktor. Kolam reaktor dikungkung dinding perisai beton. Gedung reaktor didesain seminimal mungkin terjadi pelepasan zat radioaktif ke udara di luar gedung reaktor. Tekanan udara dalam gedung dibuat lebih rendah dibandingkan tekanan udara luar. Jika ada celah atau lubang, udara dari luar masuk ke gedung, bukan sebaliknya.

Dalam gedung reaktor terdapat beberapa alat pengendali tingkat radiasi. Apabila tingkat radiasi meningkat di luar ambang atau terpantau radiasi yang tak dikenali, gedung otomatis terkunci sehingga radiasi tetap terkungkung dalam gedung. Untuk menjaga keselamatan, semua orang yang masuk dan keluar dari gedung reaktor akan dideteksi tingkat radiasinya. Jika ditemukan kontaminasi, ia harus menjalani pembersihan.

Nama reaktor diambil dari nama Menteri Kesehatan RI 1966- 1978, GA Siwabessy, yang ahli dan mendorong pemanfaatan nuklir dalam bidang kesehatan. (MZW)

Sumber: Kompas, 23 Maret 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB