Radiasi Luar Angkasa Bukan Pemicu Utama Kanker pada Antariksawan

- Editor

Selasa, 9 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Luar angkasa adalah lingkungan yang keras. Paparan radiasi yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit kanker dan jantung bagi manusia Bumi.

Namun, studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports, Kamis (4/7/201) menunjukkan, radiasi tampaknya tidak meningkatkan risiko kematian akibat kanker dan penyakit jantung pada antariksawan yang pergi ke luar angkasa.

190708-astronaut-NASA_1562591148-720x490NASA–Antariksawan dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski demikian, studi itu tidak melihat pada antariksawan yang melakukan perjalanan panjang atau misi yang lama di luar angkasa. Padahal, tren ke depan, perjalanan luar angkasa akan membutuhkan waktu lebih lama, seperti perjalanan ke Mars yang butuh sembilan bulan untuk sekali perjalanan Bumi-Mars atau 30 bulan untuk waktu total seluruh misi ke Mars, mulai dari sembilan bulan berangkat, 12 bulan di Mars dan sembilan bulan pulang.

Saat ini, pemegang rekor tinggal terlama di luar angkasa dipegang kosmonaut Rusia Gennady Padalka yang telah menghabiskan 879 hari di luar angkasa. Seperti dikutip dari BBC, 12 September 2015, waktu selama itu dijalaninya dalam lima kali penerbangan. Penerbangan terakhir dilakukan pada 2015 dan berlangsung selama 168 hari.

Studi yang dipimpin Robert J Reynolds dari Mortality Research & Consulting, Inc, California, Amerika Serikat itu dilakukan terhadap 418 antariksawan, yang terdiri dari 301 astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS NASA dan 117 kosmonaut Rusia atau Uni Soviet.

Mereka minimal pernah sekali melakukan perjalanan ke luar angkasa sejak 1959 untuk astronaut NASA dan sejak 1961 untuk kosmonaut Rusia. Setelah itu, kondisi kesehatan mereka dipantau selama 25 tahun.

Selama studi, 89 antariksawan meninggal. Mereka terdiri atas 53 astronaut NASA dan 36 kosmonaut Rusia dan Uni Soviet. Untuk astronaut NASA, 30 persen meninggal karena kanker dan 15 persen karena penyakit jantung. Sedangkan untuk kosmonaut Rusia, 50 persen meninggal karena jantung dan 28 persen akibat kanker.

Data statistik itu menunjukkan paparan radiasi bukanlah penyebab kematian para antariksawan. “Tidak ada hubungan sebab akibat (antara penyakit jantung dan kanker) dengan paparan radiasi selama perjalanan mereka ke luar angkasa,” tulis para peneliti dalam artikel mereka.

Walau demikian, para peneliti menggarisbawahi temuan mereka. “Penting dicatat untuk misi ke luar angkasa di masa depan yang kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama maka akan membuat paparan radiasi ke tubuh antariksawan menjadi makin besar hingga akan memberikan profil kesehatan antariksawan yang berbeda (dengan yang diteliti),” tambah peneliti seperti dikutip Live Science, Jumat (5/7/2019).–M ZAID WAHYUDI

Editor EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 9 Juli 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB