Pulau Bali Surga Perdagangan Burung Langka

- Editor

Rabu, 18 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pulau Bali menjadi surga perdagangan burung, termasuk spesies yang dilindungi. Sebagian besar burung yang diperdagangkan berasal dari alam liar dari berbagai daerah Indonesia, terutama dari Indonesia timur.

Hasil kajian ITU dipublikasikan Serene Chng dkk dari TRAFFIC, lembaga konservasi internasional yang fokus pada perdagangan flora dan fauna, di jurnal Forktail yang dirilis pada 17 September 2019.

Pada tahun 2017 tercatat 5.228 individu dari 129 spesies yang diperdagangkan di dua pasar burung terbesar di Denpasar, Bali. Sebanyak tujuh spesies di antaranya jenis yang terancam punah. Sementara pada tahun 2018, sebanyak 7.258 individu dari 144 spesies diperdagangkan. Satu spesies di antaranya termasuk yang terancam punah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA–Petugas melihat cenderawasih sitaan dalam rilis penyelundupan burung langka dari Papua ke Jakarta dengan menggunakan KM Gunung Dempo oleh Kepolisian Resor Tanjung Perak dan Balai Besar Karantina Pertanian Suarabaya, Surabaya, Kamis (21/4/2016). Sebanyak 34 ekor burung dan delapan diantaranya mati dari jenis Cenderawasih Kepala biru, Julang Mas, Cenderawasih Ekor Panjang, Kakak Tua Jambul Kuning, Kaka tua hijau dan Kakak Tua Merah berhasil disita dari dua tersangka yaitu CA dan SL.–Kompas/Bahana Patria Gupta

Sebanyak 7,8 persen burung yang diperdagangkan di Bali pada tahun 2017 berasal dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua. Adapun pada tahun 2018, burung-burung dari Indoensia timur yang diperdagangkan sebanyak 2,8 persen.

Survei TRAFFIC menemukan, burung dari Indonesia timur yang diperdagangkan di Jakarta hanya sekitar 0,7 persen, sedangkan di pasar di Jawa Timur dan Jawa Tengah 1,9 persen.

Pada tahun 2018, para peneliti juga mencatat ada banyak spesies langka yang habitatnya dari pulau-pulau kecil dan habitat pegunungan, dibandingkan yang terjadi pada tahun 2017. Hal ini diduga terjadi pergeseran sumber, karena spesies yang lebih dekat telah terkuras akibat eksploitasi berlebihan.

Direktur TRAFFIC untuk Asia Tenggara, Kanitha Krishnasamy mengatakan, pada tahun 2018, Pemerintah Indonesia mengeluarkan daftar baru spesies dilindungi. Secara keseluruhan undang-undang baru memberi perlindungan bagi jumlah spesies lebih tinggi termasuk burung.

Namun sejumlah burung langka yang populer dalam perdagangan tidak masuk dalam perlindungan, termasuk white-rumped shama (Kittacincla malabarica), javan iied starling Gracupica jalla, straw-headed bulbul (Pycnonotus zeylanicus), sangihe whistler (Coracornis sangihe) dan little shrikethrush (Colluricincla megarhyncha).

Spesies pied starling jawa atau jalak suren, sumatran laughingthrush (Garrulax bicolor), dan greater green leafbird (Chloropsis sonnerati) termasuk di antara 30 spesies teratas yang diperdagangkan. Spesies-spesies yang menjadi perhatian ini juga masuk dalam daftar spesies IUCN SSC Asian Songbird Trade Specialist Group yang membutuhkan tindakan konservasi prioritas.

“Kami berharap pihak berwenang Indonesia menggunakan informasi dari survei perdagangan untuk membuat keputusan yang terinformasi mengenai perlindungan spesies, regulasi perdagangan dan tinjauan legislasi,” kata Serene Chng, penulis utama TRAFFIC dan koordinator dari IUCN SSC Asian Songbird Trade Specialist Group. Itu bisa mengarah pada manajemen perdagangan jauh lebih baik yang menjadi sasaran banyak pengawasan beberapa dekade terakhir.

Para peneliti itu merekomendasikan adanya pemantauan perdagangan yang berkelanjutan. Berikutnya, pemerintah dapat menentukan apakah dibutuhkan pengurangan pasokan atau bahkan pelarangan spesies tertentu yang tengah mengalami tekanan populasinya untuk mencegah kepunahan di alam liar.–AHMAD ARIF

Editor EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 18 September 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB