“Profesor” Lontarak Itu Berpulang…

- Editor

Selasa, 29 Maret 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muhammad Salim, penerjemah epos I La Galigo dan peneliti naskah lontarak, berpulang untuk selamanya, Minggu (27/3) sekitar pukul 18.30, dalam usia 75 tahun. Kepergiannya menyisakan keresahan keberlanjutan pendokumentasian dan pelestarian naskah lontarak di seluruh Sulawesi Selatan.

Salim kelahiran Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, 4 Mei 1936. Minggu sore, ia masih ikut rapat. Sabtu, ia mengundang Kompas mendiskusikan nasib Yayasan Budaya Sulawesi Selatan (YBSS), tempatnya mengabdi sebagai tenaga ahli bahasa Bugis, 5 tahun terakhir.

Kepergiannya mendadak. ”Seusai wudu, Bapak duduk lalu berbaring. Dadanya sakit. Setelah itu, Bapak pergi selamanya,” kata Hj Djamiah (65), istri Salim selama 54 tahun, Senin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salim tak pernah sakit keras. Pola hidupnya sehat. Ia rutin berolahraga pukul 04.30-06.30. Ia juga dikenal santun dan sederhana. Namanya dikenal seiring dedikasinya mendokumentasikan lontarak di seluruh Sulsel. Selain menerjemahkan Sureq Galigo selama 5 tahun 2 bulan atas biaya Universitas Leiden, Belanda, Salim berinisiatif mencari lontarak hingga ke pedalaman Sulsel, untuk diterjemahkan dan dibukukan.

Lebih dari 100 lontarak dikumpulkan. Belum semua dibukukan karena dana. Hasil penerjemahan I La Galigo sebanyak 12 jilid pun baru dibukukan dua jilid. Kendati tamatan Sekolah Guru Bawah, Salim merupakan rujukan para profesor dan peneliti asing.

Hingga wafat, ia setia menjaga YBSS. Padahal, ia bertugas tanpa honor. Dalam percakapan terakhir dengan Kompas, 21 Maret, ia mengkhawatirkan kelanjutan YBSS. ”Kalau bukan saya yang menjaga, siapa lagi? Tak banyak orang mau bekerja tanpa dibayar,” ucapnya. Ia bermimpi menonton pentas I La Galigo arahan Robert Wilson di Fort Rotterdam, Makassar, 23-24 April mendatang. (SIN)

Sumber: Kompas, 29 Maret 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB