Presiden: Lindungi Anak dari Campak dan Rubella

- Editor

Minggu, 2 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tahun 2017, Imunisasi MR Dilaksanakan di Pulau Jawa
Presiden meyakinkan masyarakat bahwa vaksinasi campak dan rubella amat diperlukan anak-anak untuk mencegah penularan dua penyakit itu. Karena itu, pemerintah mulai mengampanyekan imunisasi ini dan menargetkan Indonesia bebas campak dan rubella pada 2020.

Komitmen pemerintah ditegaskan Presiden Joko Widodo pada pencanangan kampanye dan introduksi imunisasi campak dan rubella (Measles dan Rubella/MR) di Madrasah Tsanawiyah Negeri 10, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (1/8).

Presiden didampingi Ibu Negara Nyonya Iriana Joko Widodo. Acara itu juga dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pesan saya, jangan remehkan campak dan rubella karena keduanya berbahaya bagi anak- anak, dan jangka panjang bayi bisa lahir dengan cacat bawaan. Karena itu, saya dukung penuh kampanye imunisasi nasional agar anak-anak Indonesia bebas measles dan rubella,” kata Presiden Joko Widodo.

Campak adalah penyakit yang disebabkan virus measles dan menimbulkan gejala, antara lain, ruam, batuk, iritasi mata, dan demam. Campak bisa memicu komplikasi seperti pneumonia, radang otak, dan kebutaan.

Adapun gejala rubella atau disebut campak jerman berupa ruam, demam ringan, dan radang sendi. Rubella berupa penyakit ringan pada anak, tetapi di awal kehamilan memicu keguguran atau cacat pada bayi (sindroma rubella kongenital/CRS).

Indonesia termasuk negara dengan angka kasus campak dan rubella tertinggi di dunia. Pada 2010-2015 diprediksi ada 23.164 kasus campak dan 30.643 kasus rubella. Tahun 2013 beban CRS diperkirakan 2.767 kasus.

Di dunia, sebelum ada imunisasi, pada 1980 lebih dari 20 juta orang terkena campak dan lebih dari 2,6 juta orang meninggal. Sejak 2000, lebih dari 1 miliar anak berisiko terkena campak mendapat vaksinasi sehingga kematian akibat campak turun 78 persen.

Sosialisasi manfaat
Terkait sejumlah warga menolak vaksin MR dengan alasan agama, Presiden menegaskan, imunisasi MR penting bagi anak. Sebab, campak dan rubella memicu buta, tuli, dan gangguan otak. “Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) menyatakan ini mubah. Ini manfaatnya jauh lebih besar dari mudharat,” ucapnya.

Nila Moeloek menilai penolakan imunisasi MR terjadi karena kurangnya komunikasi. Karena itu, pemerintah akan memberikan penjelasan lebih rinci kepada mereka. Program imunisasi adalah upaya negara memenuhi hak anak untuk hidup sehat.

Untuk mengatasi penolakan warga, sosialisasi manfaat dan fakta vaksin MR perlu ditingkatkan. “Pada kementerian terkait, saya minta turun ke masyarakat, jelaskan ke orangtua, sekolah, pesantren, dan madrasah, bahwa imunisasi ini diperlukan anak-anak,” kata Presiden.

Di sejumlah daerah, pemerintah daerah setempat gencar berkampanye imunisasi MR kepada masyarakat. Di Surabaya, Jawa Timur, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan meminta para pemangku kepentingan sektor kesehatan melakukan sosialisasi imunisasi MR dengan mendatangi rumah warga.

Menurut Puan, vaksinasi MR tahap pertama dilakukan serentak pada Agustus-September 2017 di Pulau Jawa. Tahap kedua imunisasi akan dilaksanakan pada Agustus-September 2018 di luar Jawa. Imunisasi MR akan diberikan gratis kepada anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun.

Pemerintah menargetkan cakupan imunisasi MR minimal 95 persen dari total anak yang jadi sasaran imunisasi. Targetnya, eliminasi campak dan pengendalian rubella serta kecacatan bawaan akibat rubella tercapai tahun 2020. “Keberhasilan kampanye ini ditentukan partisipasi masyarakat,” ucap Puan.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Biofarma Juliman mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan imunisasi MR, tahun ini Biofarma mengimpor 47,7 juta dosis vaksin MR dari India.(INA/RWN/HRS/ADY)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Agustus 2017, di halaman 12 dengan judul “Presiden: Lindungi Anak dari Campak dan Rubella”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB