Ponsel Berefek Buruk pada Kinerja Memori Otak Remaja

- Editor

Sabtu, 21 Juli 2018 - 20:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kekhawatiran bahwa penggunaan telepon seluler berlebihan berdampak pada otak ternyata terbukti melalui penelitian. Penelitian ilmuwan Swiss, Belgia, dan Amerika Serikat menunjukkan, penggunaan ponsel di kepala, terutama di kepala bagian kanan, memiliki efek buruk pada kinerja memori di otak.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARJO–Menggunakan ponsel di kepala bagian kanan berisiko pada kinerja memori otak.

Penelitian berjudul ”Studi Kelompok Prospektif atas Kinerja Memori dan Radiasi Gelombang Pendek Komunikasi Nirkabel pada Otak Remaja” itu akan dimuat dalam jurnal Environmental Health Perspectives 23 Juli 2018, tetapi sebagian materi sudah dipublikasikan sciencedaily.com pada 19 Juli 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ilmuwan yang terlibat di antaranya Milena Foerster dan Martin Röösli dari Institut Kesehatan Masyarakat dan Tropis Swiss, Arno Thielens dari Universitas California Berkeley, AS, serta Wout Joseph dari Universitas Ghent, Belgia.

Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh evolusi teknologi informasi dan komunikasi yang cepat seiring dengan peningkatan paparan medan elektromagnetik frekuensi radio (radiofrequency electromagnetic fields/RF-EMF) dalam kehidupan sehari-hari. Sumber eksposur yang paling relevan ke otak adalah penggunaan ponsel dekat ke kepala.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARJO–Eksposur ponsel ke bagian kepala berpengaruh pada kinerja otak.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Swiss itu melihat hubungan antara paparan RF-EMF dari perangkat komunikasi nirkabel dan kinerja memori pada remaja. Penelitian terbaru ini adalah studi epidemiologi pertama di dunia untuk memperkirakan dosis RF-EMF kumulatif pada otak remaja.

Studi ini menindaklanjuti penelitian terdahulu yang diterbitkan dalam jurnal Environment International pada Desember 2015. Bedanya, penelitian terbaru menggunakan dua kali ukuran sampel dan penggunaan informasi terbaru tentang penyerapan RF-EMF di otak remaja selama memakai berbagai jenis penggunaan perangkat komunikasi nirkabel.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO (NUT)–Paparan ponsel ke dekat kepala memengaruhi kinerja memori otak.

Penelitian tahun 2015 tersebut berjudul ”Kinerja Memori, Komunikasi Nirkabel, dan Paparan Medan Elektromagnetik Frekuensi Radio: Sebuah Studi Kelompok Prospektif Pada Remaja”. Penelitian dikerjakan Anna Schoeni, Katharina Roser, dan Martin Röösli, semuanya dari Institut Kesehatan Masyarakat dan Tropis Swiss.

Peneliti melakukan penelitian kelompok secara prospektif dengan 439 remaja di Swiss selama setahun. Kesimpulannya, perubahan dalam kinerja memori selama satu tahun berhubungan negatif dengan durasi kumulatif penggunaan telepon nirkabel dan lebih kuat dengan dosis RF-EMF. ”Ini mungkin menunjukkan bahwa paparan RF-EMF memengaruhi kinerja memori,” tulis Schoeni dan kawan-kawan.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA–Penggunaan ponsel dekat dengan kepala berpengaruh pada kinerja memori otak.

Dalam penelitian terbaru, 700 remaja menjadi responden penelitian selama satu tahun. Para peserta, yang berusia 12 tahun hingga 17 tahun, direkrut dari kelas 7 hingga 9 sekolah umum di daerah perkotaan dan perdesaan Swiss yang berbahasa Jerman.

Kesimpulan penelitian tersebut, ilmuwan menemukan bukti awal yang menunjukkan bahwa RF-EMF mungkin memengaruhi fungsi otak, seperti memori figural di daerah yang sebagian besar terpapar selama penggunaan ponsel. Kesimpulan ini mengonfirmasikan hasil sebelumnya yang diterbitkan pada 2015.

Memori figural terutama terletak di belahan otak kanan dan hubungan dengan RF-EMF lebih menonjol pada remaja yang menggunakan ponsel di sisi kanan kepala. ”Ini mungkin menunjukkan bahwa memang RF-EMF yang diserap oleh otak bertanggung jawab untuk masalah yang diamati,” kata Martin Röösli.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG (MYE)–Seorang penjual mi ayam di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, mengikat telepon selulernya dengan karet ke kepalanya agar dapat tetap berkomunikasi saat melayani pembeli. Penggunaan ponsel di dekat kepala berpengaruh pada kinerja memori otak.

Namun, temuan ini tidak memberikan bukti konklusif tentang penyebab dan seharusnya ditafsirkan dengan hati-hati sampai dikonfirmasi pada populasi lain. Peneliti juga belum jelas menemukan, proses otak yang mana dapat berpotensi terpengaruh dan mekanisme biofisik apa dapat memainkan peran.

Aspek lain dari penggunaan komunikasi nirkabel, seperti mengirim pesan teks, bermain gim, atau berselancar di internet hanya menyebabkan paparan RF-EMF marjinal ke otak dan tidak terkait dengan pengembangan kinerja memori.

Milena Foerster dan kawan-kawan menyarankan, potensi risiko jangka panjang dapat diminimalkan dengan menghindari situasi paparan otak yang tinggi seperti yang terjadi ketika menggunakan ponsel dengan daya maksimum dekat telinga karena, misalnya, kualitas jaringan yang buruk.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Penggunaan headphone lebih aman untuk mengurangi radiasi ponsel ke otak.

”Potensi risiko ke otak dapat diminimalkan dengan menggunakan headphone atau pengeras suara saat menelepon, khususnya ketika kualitas jaringan rendah dan ponsel berfungsi pada daya maksimum,” kata Röösli.–SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 20 Juli 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB