Pertamina: Alga Paling Menjanjikan Jadi BBN

- Editor

Jumat, 5 Desember 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan tanaman alga adalah sumber yang paling menjanjikan sebagai bahan bakar nabati (BBN) di masa mendatang.

“BBN berbahan baku alga menjanjikan, karena budi daya alga memiliki kontribusi untuk pengurangan emisi karbondioksida,” kata Direktur Pertamina Ahmad Bambang di acara “Pertamina Energy Outlook 2015” di Jakarta, Kamis (4/12).

Menurut Ahmad, alga yang merupakan organisme fotosintesis di laut, air tawar dan sistem tanah dinilai memiliki produktivitas minyak yang tinggi. Apalagi luas lahannya terfasilitasi oleh laut Indonesia yang memiliki garis pantai hingga 81.000 kilometer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, alga yang merupakan bahan baku nonmakanan tidak memiliki daya saing sebagai bahan pangan.

“Kalau CPO (crude palm oil) kan harus bersaing dengan minyak goreng. Makanya ini adalah salah satu tanaman terobosan yang kami usulkan,” ujarnya.

grafis biodieselMeski diproyeksikan BBN berkontribusi 5 persen terhadap bauran energi melalui B30 dan Program E20 pada 2025, Ahmad mengatakan pengembangannya masih punya banyak kendala.

Kendala tersebut di antaranya adalah karena konsumsi BBN masih rendah, karena tidak diterima konsumen dengan berbagai alasan serta pembatasan oleh manufaktur mesin.

“Pengembangan BBN juga harus bersaing dengan ekspor CPO yang mendapatkan insentif serta harga biodiesel (fatty acid methyl ester/FAME) yang lebih tinggi dari harga migas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ahmad mengharapkan dukungan pemerintah dalam pengembangan BBN. Menurut dia, di sejumlah negara lain, pengembangan BBN didukung pemerintahnya dengan aturan bebas pajak.

“Di negara lain, yang tidak ada unsur nabatinya pajaknya tinggi sekali, tetapi yang ada unsur nabati pajaknya dihilangkan. Tapi di Indonesia kan sama saja, ada unsur nabati atau tidak, harganya tetap sama,” ucapnya.

Menurut dia, dukungan pemerintah amatlah penting karena sebagai perseroan, pihaknya tidak akan mampu turun hingga ke tingkatan bawah. Padahal, untuk mendukung program ini diperlukan konsep petani plasma.

Dari sisi pelestarian lingkungan, penggunaan BBN juga bisa mendorong beralihnya standar emisi gas buang dari Euro 2 menjadi Euro 4.

“Kita kan mau beralih juga ke Euro 4, maka butuh dukungan pemerintah biar program ini juga berjalan,” ujarnya.

Sumber: Republika, 04 December 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB