Perlu Kepastian Ketersediaan Anggaran Internsip Dokter Indonesia

- Editor

Kamis, 2 Juli 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah diharapkan memastikan anggaran untuk program internsip dokter Indonesia 2015 tersedia. Dengan anggaran yang cukup, penambahan wahana atau lokasi penempatan untuk menampung dokter internsip juga dinilai lebih mudah dilakukan.

Demikian disampaikan Ketua Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Nur Abadi, Rabu (1/7), di Jakarta. Nur mengatakan, program internsip dokter Indonesia sangat bergantung pada ketersediaan anggaran. Wahana atau lokasi penempatan, yakni puskesmas dan rumah sakit, masih mencukupi kalau anggaran tersedia.

Pada Februari 2015, sebanyak 2.500 dokter telah ditempatkan dan pada Mei 2015 sebanyak 2.300 dokter juga telah diberangkatkan. Mereka berasal dari lulusan 2013-2014 yang surat tanda registrasi (STR)-nya terlambat terbit. “Masih tersisa 506 dokter yang seharusnya ditempatkan Juli ini. Tapi, anggaran untuk itu sudah habis,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, Oktober-November nanti ada sekitar 3.500 dokter yang juga harus diberangkatkan. Menurut dia, KIDI sangat berharap pemerintah menyediakan tambahan anggaran bagi dokter yang belum berangkat.

Selain biaya transportasi menuju daerah penempatan, setiap peserta internsip mendapat bantuan biaya hidup Rp 2,5 juta sebulan selama satu tahun program berjalan.

Terkait wahana, Nur menuturkan, wahana bagi 506 dokter yang seharusnya sudah berangkat telah tersedia. Adapun wahana bagi peserta yang akan diberangkatkan Oktober-November masih harus dipastikan pada Agustus. Meski demikian, diperkirakan wahana tersedia karena STR yang diterbitkan kurang dari 3.000 STR.

46ee241294524565bf3a39f5681e9ec5Dokter-dokter muda anggota Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia memberikan layanan pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi gratis kepada anak difabel di SLB Negeri 1 Bantul, Kecamatan Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (4/6). Pemerintah diharapkan memastikan anggaran untuk program internsip dokter Indonesia 2015 tersedia.–KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Usman Sumantri memastikan, anggaran untuk dokter internsip yang akan diberangkatkan Oktober dan November sudah tersedia. Anggaran tersebut merupakan hasil refocusing anggaran yang dilakukan pemerintah. Dengan demikian, dipastikan bahwa dokter internsip yang jadwal keberangkatannya Oktober dan November bisa berangkat sesuai jadwal. “Kami selesaikan tahun ini agar tidak ada lagi yang keberangkatannya mundur ke tahun 2016,” katanya.

Usman mengatakan, anggaran untuk dokter internsip tahun ini terserap banyak pada awal tahun karena banyaknya peserta internsip dari tahun 2014 yang baru bisa diberangkatkan tahun ini. Akibatnya, anggaran yang tersisa pada pertengahan tahun yang diperuntukkan bagi peserta yang jadwal keberangkatannya Mei-Juni dan Oktober-November berkurang banyak.

Kondisi itu kian diperburuk oleh langkah pemerintah memotong anggaran perjalanan dinas di semua kementerian. Anggaran transportasi dokter internsip dianggap sebagai anggaran perjalanan dinas sehingga ikut terpotong.

Akan tetapi, menurut Usman, Kementerian Kesehatan telah meminta Kementerian Keuangan untuk kembali mengalokasikan anggaran bagi dokter internsip. Hasilnya, Kemenkeu akan melakukan refocusing sehingga nanti pada Oktober-November anggaran transportasi dokter internsip sudah tersedia kembali.

Tahun 2015 ini, lanjutnya, 4.420 dokter internsip telah diberangkatkan. Sebanyak 2.700 dokter berangkat pada Februari dan 1.720 orang pada Mei. Pemberangkatan berikutnya ialah Oktober (504 dokter) dan November (2.468 dokter).

Terkait wahana, ia menyatakan, tidak mudah menambah wahana. Perlu ada syarat tertentu yang memungkinkan dokter internsip bisa bekerja dan berlatih sehingga semakin mahir. Syarat tersebut di antaranya kondisi saran dan prasarana, jumlah dokter yang sudah ada sebelumnya, ketersediaan dokter pembimbing, serta jumlah pasien.

ADHITYA RAMADHAN

Sumber: Kompas Siang | 1 Juli 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB