Universitas Terbuka Memaksimalkan Kemajuan Teknologi
Layanan daring bagi mahasiswa Universitas Terbuka yang tersebar di Indonesia diperkuat. Sebagai universitas milik pemerintah yang menggelar pendidikan jarak jauh, Universitas Terbuka yang tahun ini memasuki usia ke-31 fokus meningkatkan daya jangkau layanan.
Hari ini, Universitas Terbuka (UT) merayakan Dies Natalis ke-31. Rektor UT Tian Belawati di Jakarta, Kamis (3/9), mengatakan, peningkatan kualitas dengan menyediakan program- program dan bantuan belajar mahasiswa yang baik. Adapun peningkatan daya jangkau dengan menyediakan sentral layanan UT (salut) yang ditargetkan hadir di semua kota/kabupaten seluruh Indonesia.
Layanan UT di daerah lewat 39 unit program belajar jarak jauh (UPBJJ) berada di tingkat provinsi atau kota besar. Padahal, layanan pendidikan UT tersebar hingga ke pelosok, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Untuk itu, kehadiran sentral diharapkan bisa semakin mendekatkan dan menguatkan layanan UT kepada masyarakat, mahasiswa, dan calon mahasiswa. “Kami sediakan layanan internet berkecepatan tinggi di tiap Sentral,” kata Tian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada 2015, didirikan tiga salut yang berlokasi di Cirebon, Rangkasbitung (Banten), dan Cibinong (Bogor). Menurut rencana, hingga tahun 2017 akan berdiri sekurang-kurangnya 75 salut dan hingga tahun 2020 akan berdiri 150 salut yang tersebar di seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
“Layanan pendidikan di UT akan memaksimalkan kemajuan TIK. Jadi, mahasiswa di mana saja bisa mendapatkan layanan pendidikan yang sama. Sebab, layanan pendidikan UT bisa juga diakses lewat gadget yang dipakai,” kata Tian.
Mahasiswa UT yang dituntut belajar mandiri dengan memanfaatkan modul kini dipermudah dengan penyediaan modul digital. UT juga punya toko online dan perpustakaan digital yang bisa diakses lewat android, komputer, ataupun telepon pintar.
Saat ini, jumlah mahasiswa aktif UT 406.0271 orang. Mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di 23 negara, serta dilayani 39 (unit program belajar jarak jauh) UPBJJ-UT di seluruh Indonesia. Kemajuan yang pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi, termasuk internet, mendukung daya jangkau layanan. Namun ada tantangan ketersediaan infrastruktur dan keterjangkauan pemilikan perangkat teknologi itu, tingkat literasi masyarakat, dan kultur belajar
Tantangan
Ahli pendidikan dari UT, Udin Winataputra, menuturkan, tantangan dalam menjalankan pendidikan jarak jauh adalah memberi dukungan dan dorongan kepada para mahasiswa untuk belajar mandiri mengingat antara dosen dan mahasiswa terpisah jarak ataupun waktu.
“Kesuksesan sebuah kuliah bergantung pada kemauan mahasiswa itu untuk belajar. Untuk itu, mahasiswa perlu didukung dengan fasilitas teknologi memadai,” ujarnya.
Sarana telekomunikasi harus bekerja baik agar setiap kali terjadi tatap muka dan tutorial daring, komunikasi antara dosen dan mahasiswa bisa berjalan baik. (ELN/DNE)
————————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 September 2015, di halaman 12 dengan judul “Perkuat Layanan Daring”.