Perhatian Pemerintah kepada Ilmu Dasar Masih Minim

- Editor

Minggu, 2 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perhatian pemerintah untuk pengembangan bidang ilmu dasar, seperti matematika, fisika, dan kimia, di Indonesia dinilai minim. Hal itu ditandai minimnya prasarana pengembangan ilmu dasar di perguruan tinggi dan sekolah untuk melaksanakan riset. Porsi dana penelitian pun minim.

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sam Ratulangi, Manado, Benny Pinontoan dan Dekan FMIPA Institut Pertanian Bogor Sri Nurdiati, Rabu (30/8), di Manado, Sulawesi Utara, mengatakan, pengembangan ilmu dasar di Indonesia jauh lebih lamban daripada negara-negara ASEAN, seperti Malaysia.

“Wajar jika riset ilmu dasar sedikit. Di sisi lain, ilmuwan dituntut berinovasi membangun negeri,” kata Sri. Ketimpangan pendanaan menjadi salah satu rekomendasi dekan FMIPA dari sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia saat bertemu di Manado pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, lanjut Sri, minimnya peminat ilmu dasar di perguruan tinggi akibat ilmu dasar tak diajarkan semestinya di SMA. Itu disebabkan antara lain minimnya kreativitas guru yang terkait dengan sarana penunjang laboratorium dan alat peraga. “Sarana prasarana tak memadai sehingga minat siswa belajar ilmu dasar kurang. Matematika, kimia, dan fisika dianggap sulit,” ujarnya.

Kurang menjanjikan
Bagi sebagian kalangan masyarakat, MIPA dinilai kurang menjanjikan masa depan seseorang. Padahal, hampir semua peraih penghargaan Nobel berlatar belakang ilmu dasar. Karena itu, di negara maju dan ingin menguasai teknologi, warganya wajib menguasai ilmu dasar.

Benny menambahkan, pelajaran ilmu dasar di Indonesia yang diajarkan di SMP dan SMA, seperti matematika, kimia, dan fisika, belum terintegrasi dalam kesatuan ilmu. Karena itu, belajar matematika, fisika, dan kimia di tingkat SD, SMP, dan SMA yang semestinya menyenangkan menjadi momok dan membosankan bagi para siswa.

Ilmu dasar tak berbeda dengan disiplin ilmu lain dalam tingkat kesulitan ataupun arti pentingnya. Namun, kebanyakan orang sejak SD tertanam pendapat bahwa ilmu atau pelajaran matematika itu sulit.

Padahal, ilmu dasar, seperti matematika, memiliki arti penting dalam kehidupan manusia, sama halnya dengan peran ilmu-ilmu lain. Pada hakikatnya matematika tak sekadar menghitung dan menggambar, tetapi merupakan pola pikir yang kekuatannya pada abstraksi. (ZAL)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Agustus 2017, di halaman 14 dengan judul “Perhatian Pemerintah Masih Minim”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB