Penyakit Manusia Ditemukan pada Dinosaurus

- Editor

Kamis, 13 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilmuwan untuk pertama kali menemukan penyakit tumor pada dinosaurus yang juga diderita manusia pada masa kini.

Ilmuwan untuk pertama kali menemukan penyakit pada dinosaurus yang hidup 85 juta tahun hingga 66 juta tahun lalu. Penyakit histiositosis sel langerhans yang menyerang ekor dinosaurus itu masih ada sampai sekarang. Penyakit itu biasanya diderita anak-anak manusia masa kini.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN–Pelajar melihat replika binatang purba Tyrannosaurus rex yang dipajang di Museum Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, Kamis (20/6/2013). Jenis dinosaurus lainnya, hadrosaurus, diketahui menderita tumor yang juga diderita manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Temuan itu disampaikan melalui jurnal Scientific Reports dengan judul ”Kasus Histiositosis Sel Langerhans pada Dinosaurus”. Temuan itu juga dipublikasikan Science Daily pada 11 Februari 2020.

Penelitian dilakukan tim ilmuwan, seperti Bruce M Rothschild dari Universitas Indiana, Amerika Serikat; Darren Tanke dari Museum Paleontologi Royal Tyrrell, Kanada; dan Hila May dari Universitas Tel Aviv, Israel.

Histiositotis sel langerhans adalah sejenis tumor, di mana terjadi peningkatan jumlah sel langerhans atau sel histiosit yang menyerang berbagai organ tubuh manusia. Organ tubuh yang diserang termasuk tulang, seperti yang terjadi pada dinosaurus jenis hadrosaurus, dinosaurus pemakan tumbuh-tumbuhan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan diagnosis yang paling masuk akal untuk kelainan yang diamati pada tulang belakang hadrosaurus. Hadrosaurus ini ditemukan di Alberta, Kanada. Ada dua spesimen fosil tulang belakang bagian ekor yang diduga terkena penyakit.

Penelitian dilakukan dengan mengamati secara makroskopik fosil tulang ekor hadrosaurus tersebut. Kelainan itu dibandingkan dengan kerangka manusia yang memiliki kelainan sejenis, yang diketahui menderita histiositosis sel langerhans.

”Berdasarkan analisis radiografi dari tulang belakang hadrosurus dan perbandingan luas dengan berbagai patologi manusia, kami menyarankan kasus ini adalah penyakit histiositosis sel langerhans pertama yang dikenali pada dinosaurus,” demikian kesimpulan dalam jurnal tersebut.

”(Rongga tulang hadrosaurus) sangat mirip dengan rongga yang diproduksi tumor yang terkait dengan penyakit langka histiositosis sel langerhans yang masih ada sampai sekarang pada manusia,” kata Hila May, peneliti dari Universitas Tel Aviv, seperti dikutip Science Daily.

Menurut May, temuan mengejutkan ini menunjukkan bahwa penyakit ini tidak unik bagi manusia dan telah bertahan selama lebih dari 60 juta tahun.

”Kami sedang mencoba memahami mengapa penyakit tertentu bertahan selama evolusi dengan menguraikan apa yang menyebabkannya untuk mengembangkan cara-cara baru dan efektif untuk mengobatinya,” kata Israel Hershkovitz, peneliti lainnya dari Universitas Tel Aviv.

Oleh SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 12 Februari 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB