Penginderaan Jauh; Metode Baru Prediksi Panen Padi Diterapkan

- Editor

Jumat, 12 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Data luas lahan persawahan dan tingkat pertumbuhan padi dinilai kurang akurat dan tak konsisten dengan fakta di lapangan. Itu karena lemahnya metodologi estimasi luas panen padi. Untuk itu, metode Kerangka Sampel Area berbasis informasi geospasial dan penginderaan jauh diterapkan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengemukakan hal itu, Selasa (9/2), di Jakarta, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman BPS dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta penyerahan hasil uji coba metode Kerangka Sampel Area (KSA). Kerja sama itu untuk mengembangkan KSA dalam penyajian data statistik pangan dan pertanian.

Ia mengungkapkan, ketidakakuratan terlihat pada data produksi beras. “Dalam lima tahun terakhir, data itu selalu disebutkan. Namun, dalam kurun waktu yang sama, selalu terjadi impor beras,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Uji coba KSA
Pada tahap uji coba, KSA digunakan untuk mengestimasi luas lahan sawah dan masa panen di Kabupaten Indramayu dan Garut. “Dari hasil pengujian, disimpulkan metode baru ini layak diimplementasikan skala provinsi hingga nasional,” ucap Kepala BPPT Unggul Priyanto.

Data produksi padi berdasarkan angka ramalan berbasis KSA lebih akurat. Data itu bisa tersaji dalam 4-8 bulan. Untuk memprediksi luas panen padi secara nasional dengan metode baru itu, butuh waktu tiga tahun.

“Metode KSA mengintegrasikan data citra satelit beresolusi tinggi, antara lain satelit Ikonos, data koordinat dari GPS, dan data statistik,” kata Mubekti, pakar sistem informasi geografis dan penginderaan jauh dari BPPT.

Untuk menghasilkan data estimasi itu, serangkaian kegiatan dilakukan, antara lain membuat kerangka atau penetapan lokasi survei, penyiapan tenaga survei, pengiriman data survei lapangan dengan SMS gateway, pengolahan data memakai server komputer, dan penyajian hasil. Unit sampel lokasi yang disurvei berukuran 300 x 300 meter persegi yang diambil secara acak. Verifikasi data memerlukan survei petugas ke lapangan.

Hasil estimasi dengan pengiriman data secara online bersifat near realtime. Pendataan luas sawah dan tingkat pertumbuhan berdasarkan ekstrapolasi sampel ke populasi lahan. Semua proses itu butuh waktu sepekan. “Dengan pola survei dan pengolahan data otomatis, sistem KSA tak bisa diintervensi demi kepentingan tertentu,” ucap Mubekti.

Unggul menambahkan, metode KSA bisa mendukung penyusunan data statistik untuk sektor lain, seperti energi dan pertambangan. Suryamin berharap, BPS dapat terlibat dalam penyusunan indikator ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi berdasarkan data statistik terkait. (YUN)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Februari 2016, di halaman 14 dengan judul “Metode Baru Prediksi Panen Padi Diterapkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB