Penggunaan Teknologi Mudahkan Sistem Pencatatan Kesehatan

- Editor

Selasa, 10 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berbagai kemudahan pelayanan kesehatan dan keperawatan bisa didapatkan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem pencatatan kesehatan atau catatan medis secara elektronik.

Profesor kehormatan Departemen Penelitian dan Kebijakan Pelayanan Kesehatan, London School Of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris, Eduard Jan Beck, menyampaikan, perkembangan teknologi memungkinkan peningkatan pengumpulan informasi kesehatan seseorang. Jika catatan medis bisa dikemas dalam bentuk elektronik, informasi bisa lebih mudah dievaluasi dan dikontrol oleh tenaga kesehatan yang menangani.

KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Suasana acara The 3rd Science Festival yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Senin (9/9/2019). Kegiatan ini merupakan ajang pertemuan antara mahasiswa, praktisi dan profesional, serta peneliti dan para ahli dari dalam dan luar negeri untuk membahas program-program serta layanan inovatif di bidang kesehatan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Penggunaan catatan medis elektronik bisa dioptimalkan untuk memantau dan mengevaluasi penggunaan fasilitas kesehatan, biaya yang dikeluarkan, serta hasil dan dampak layanan kesehatan yang diberikan, baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan global. Dengan begitu, kontrol pada layanan kesehatan bisa lebih baik dan terukur,” ujarnya di sela-sela acara The 3rd Science Festival yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).

Kegiatan ini merupakan ajang pertemuan antara mahasiswa, praktisi dan profesional, serta para ahli dari dalam dan luar negeri untuk membahas program-program serta layanan inovatif di bidang kesehatan masyarakat. Dalam acara ini juga diselenggarakan simposium bagi sarjana muda bidang kesehatan masyarakat dengan mengangkat beberapa topik, antara lain, kesehatan lingkungan dan industrial, manajemen kebencanaan kesehatan masyarakat, serta keamanan pangan dan nutrisi.

KOMPAS/JUMARTO YULIANUS–Bidan Hj Erly Marlina membuka aplikasi bidan sehati melalui komputer tablet di tempat praktiknya di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (26/8/2019) petang. Sejak tahun lalu, Erly menggunakan aplikasi tersebut dan beberapa aplikasi lain untuk menunjang pelayanan kepada pasien. Berkat pemanfaatan teknologi internet, pelayanan kesehatan menjadi lebih praktis.

Eduard menambahkan, catatan kesehatan individu yang telah terintegrasi dan terhubung dengan rekam medis elektronik memungkinkan pasien untuk melihat catatan medis secara lengkap. Informasi kesehatan bisa dilihat secara komprehensif, mulai dari catatan imunisasi hingga hasil kunjungan pemeriksaan ke dokter. Selain itu, sistem pencatatan elektronik bisa juga untuk mengatur jadwal kunjungan pemeriksaan ataupun pemberian terapi selanjutnya.

”Meski manfaatnya banyak, catatan kesehatan elektronik harus dipersiapkan secara matang, terutama terkait keamanan data pribadi yang dimiliki pasien. Untuk itu, regulasi dari pemerintah harus dipersiapkan terlebih dahulu agar pasien terlindungi dari potensi buruk dari keterbukaan informasi tersebut,” ucapnya.

Di lain sisi, perkembangan teknologi informasi yang cepat juga menimbulkan dampak negatif di bidang kesehatan. Berita bohong atau hoaks terkait kesehatan cukup tinggi ditemukan di masyarakat dan tidak sedikit masyarakat yang percaya pada berita bohong tersebut.

Lebih kritis
Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek berpendapat, masyarakat harus lebih kritis pada informasi yang didapatkan melalui media sosial. Saat ini Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Komisi Penyiaran Indonesia bekerja sama mengatasi masalah ini.

”Hoaks bidang kesehatan banyak sekali, dari pegobatan mata sampai kanker ada. Jika menerima informasi, masyarakat jangan mudah percaya. Pastikan dulu apakah informasi yang diterima sudah berbasis penelitian atau belum. Jangan mau dibodohi,” tutur Menkes.–DEONISIA ARLINTA

Editor HAMZIRWAN HAM

Sumber: Kompas, 9 September 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB