Pendidikan merupakan Jantung Peradaban Bangsa

- Editor

Minggu, 7 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan merupakan jantung peradaban bangsa. Untuk mencapai kemajuan peradaban, masyarakat dituntut tidak hanya mengetahui ilmu pengetahuan, tetapi juga menemukan pengetahuan baru dan mengembangkannya.


Hal itu disampaikan Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Attahiriyah (Uniat), Jakarta, Taufiq Rachman dalam sambutan wisuda pascasarjana Uniat di Graha Dirgantara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (6/6).

“Sejarah membuktikan, pendidikan membangun peradaban yang bermartabat,” kata Taufiq. Ia mencontohkan Israel yang dikenal sebagai bangsa yang memiliki tradisi ilmu pengetahuan. “Di Israel, oplah koran setiap hari melebihi jumlah penduduk. Artinya, minat baca sebagai sarana informasi dan pengetahuan luar biasa maju,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan menjadi dasar dari penemuan baru yang berguna bagi kehidupan berbangsa. “Dengan perubahan status para wisudawan, mereka dituntut untuk mampu mempelajari permasalahan dan mencari jalan keluar dari berbagai perspektif,” lanjutnya.

Untuk membangun peradaban sebuah bangsa diperlukan manusia yang memiliki kemampuan dan berkarakter. “Pendidikanlah yang menjadi proses pembudayaan kemampuan, nilai, dan sikap dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Taufiq.

Budaya ilmu
Uniat mewisuda 135 mahasiswa pascasarjana angkatan X program studi pendidikan Islam. Dalam konteks pendidikan Islam, sejarah menunjukkan bagaimana Islam memimpin peradaban dunia yang diawali dengan tradisi dan budaya ilmu.

“Bangsa Arab adalah bangsa yang tidak dikenal sebelum Islam masuk, bahkan disebut bangsa yang bodoh. Namun, Arab bangkit sebagai bangsa yang bermartabat dan berkontribusi atas peradaban dunia,” katanya.

Sebagai pendidik agama Islam, para wisudawan diharapkan tidak hanya mampu mengajarkan pengetahuan tentang Islam, tetapi juga nilai-nilai Islam, kepada peserta didik sejak dini.

Bejo Suyanto, salah seorang pengajar di Uniat, mengatakan, konsep peradaban berarti perbaikan pemikiran, tata krama, dan rasa. “Pendidikan mengubah cara berpikir untuk dapat membuat perubahan,” ujarnya.

Perubahan cara berpikir harus diiringi dengan persiapan diri atau niat awal, yaitu niat untuk membuat perubahan lebih baik di tengah masyarakat.

“Pada dasarnya manusia haus akan pengetahuan. Jadi, jangan berhenti belajar demi bangsa Indonesia yang bermartabat di mata dunia,” kata Bejo.(B09)

Sumber: Kompas Siang | 6 Juni 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB