Pendapatan Dermawan Lebih Tinggi daripada Orang Egois

- Editor

Kamis, 18 Oktober 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penelitian di Swedia dan Amerika Serikat menemukan bahwa ada hubungan antara perilaku prososial dan egois dengan pendapatan dan jumlah anak. Hasil penelitian menunjukkan orang yang prososial atau dermawan memiliki jumlah anak lebih banyak dan pendapatan lebih tinggi daripada orang egois.

KOMPAS/HARIS FIRDAUS (HRS)–Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti, pengusaha Dato’ Sri Tahir, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (dari kiri ke kanan) berfoto bersama setelah penandatanganan nota kesepahaman program Filantropi untuk Pemberdayaan Umat di UGM, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (1/3/2018). Program itu melibatkan Tahir Foundation, Muhammadiyah, dan UGM.

Penelitian berjudul ”Kemurahan Hati Terbayar: Orang Egois Memiliki Lebih Sedikit Anak dan Mendapatkan Lebih Sedikit Uang” itu dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology yang juga dipublikasikan sciencedaily.com pada 17 Oktober 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penelitian dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat oleh tim peneliti dari Universitas South Carolina, AS, dan Universitas Stockholm, Swedia. Penelitian didasarkan pada analisis empat studi utama di AS dan Eropa.

Dalam abstrak disebutkan bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menjadi prososial atau lainnya daripada egois memiliki konsekuensi positif untuk kesejahteraan psikologis, kesehatan fisik, dan hubungan. Peneliti memeriksa konsekuensi kedua perilaku tersebut terhadap pendapatan individu dan jumlah anak karena ini adalah hal paling penting dalam teori yang menekankan kekuatan kepentingan diri sendiri, yaitu ekonomi dan pemikiran evolusioner.

DB–Bintang bola basket LeBron James, sambil menggendong putrinya Zhuri, menerima penghargaan karena aktivitas filantropi atau kedermawanan di acara New York Fashion Week, 4 September 2018.

Peneliti menemukan bahwa individu prososial cenderung memiliki lebih banyak anak dan pendapatan yang lebih tinggi daripada individu yang egois.

”Hasilnya jelas dalam data di Amerika dan Eropa. Orang yang paling tidak egois memiliki anak yang paling banyak dan yang tidak egois menerima gaji tertinggi. Kami juga menemukan hasil ini dari waktu ke waktu bahwa orang-orang yang paling dermawan di satu titik pada waktunya memiliki kenaikan gaji terbesar ketika peneliti mengunjungi mereka di kemudian hari,” kata Kimmo Eriksson, peneliti Pusat Evolusi Budaya di Universitas Stockholm, Swedia.

Hasil penelitian ini membantah teori sebelumnya bahwa orang yang egois berhasil mendapatkan lebih banyak uang melalui keegoisan mereka, seperti yang disarankan dalam penelitian sebelumnya.

KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI–Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memeriksa mobil dapur keliling milik lembaga filantropi Dompet Dhuafa di Kampung Akuarium, Rabu (30/5/2018).

Dalam penelitian terpisah, tim peneliti memeriksa harapan orang-orang biasa untuk melihat apakah harapan mereka selaras dengan data tim peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang pada umumnya memiliki harapan yang benar bahwa orang yang egois memiliki lebih sedikit anak, tetapi secara keliru percaya bahwa orang yang egois akan menghasilkan lebih banyak uang.

”Sangat menyenangkan melihat kemurahan hati yang begitu sering terbayar dalam jangka panjang,” kata Pontus Strimling, seorang peneliti lainnya.

SUGIYANTO–Dana Kemanusiaan Kompas menyerahkan bantuan untuk korban gempa, Sabtu (11/8/2018) di Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Bantuan yang diserahkan berupa terpal, air mineral, beras, telur, ikan asin, minyak goreng, abon, dan perlengkapan mandi.

Para peneliti percaya bahwa hubungan sosial yang lebih baik dapat menjadi kunci keberhasilan masyarakat yang bermurah hati dari perspektif ekonomi. Namun, penelitian masa depan harus menggali lebih dalam alasan mengapa orang yang murah hati mendapatkan lebih banyak, dan melihat apakah hubungan antara tidak mementingkan diri sendiri, gaji yang lebih tinggi, dan lebih banyak anak juga ada di bagian lain dunia.

”Tentu saja bisa diperdebatkan bagaimana (orang yang) tidak egois itu benar-benar memiliki lebih banyak anak,” kata Brent Simpson dari Universitas South Carolina.–SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 18 Oktober 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB