Kompas.id Jadi Sarana Diseminasi Pemikiran Ilmiah

- Editor

Selasa, 6 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harian Kompas menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, untuk pemanfaatan platform digital Kompas.id. Melalui kerja sama tersebut, Kompas.id bisa diakses secara gratis oleh para sivitas akademika UGM sekaligus menjadi sarana diseminasi pemikiran dan hasil riset dari dosen dan mahasiswa UGM.

Nota kesepahaman perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono, Selasa (6/3), di Ruang Sidang Pimpinan UGM, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Budiman menyatakan, kerja sama tersebut memungkinkan para dosen dan mahasiswa UGM bisa mengakses Kompas.id secara gratis menggunakan jaringan Wi-Fi UGM. Dengan begitu, para mahasiswa dan dosen UGM bisa mengakses kekayaan informasi dan data yang dimiliki oleh Kompas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Para dosen dan para mahasiswa bisa mengakses kekayaan data dan kekayaan konten yang dimiliki PT Kompas Media Nusantara,” kata Budiman.

KOMPAS/HARIS FIRDAUS–Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo (kiri) dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menunjukkan nota kesepahaman yang telah ditandatangani, Selasa (6/3), di Ruang Sidang Pimpinan UGM, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Budiman menambahkan, sebagai media massa yang sudah berusia 52 tahun, Kompas mengikuti perjalanan bangsa Indonesia dari dekat. Oleh karena itu, Kompas memiliki data dan informasi yang sangat kaya. “Salah satu contohnya, kami memiliki sekitar 4 juta foto yang sudah didigitalisasi,” katanya.

Selain memberi akses gratis, kerja sama tersebut juga mencakup pemanfaatan Kompas.id sebagai sarana diseminasi atau penyebarluasan pemikiran dan hasil riset dari sivitas akademika UGM. ”Dengan hadirnya Kompas.id, mudah-mudahan lebih banyak muncul pemikir-pemikir baru dari UGM,” ujar Budiman.

Panut menyatakan, UGM menyambut baik kerja sama dengan Kompas. Panut berharap, kerja sama itu diharapkan bisa meningkatkan penyebarluasan hasil pemikiran dan penelitian dari sivitas akademika UGM.

”Hasil-hasil pemikiran dan hasil-hasil penelitian yang ada di UGM harus tersampaikan ke masyarakat melalui media,” ujar Panut.

Betapapun banyak ide, betapapun banyak karya yang bisa dimanfaatkan, kalau tidak disiarkan melalui media tentu kurang memberikan manfaat.

Panut menambahkan, diseminasi hasil pemikiran dan riset melalui media sangat penting agar pemikiran dan penelitian itu bisa benar-benar bermanfaat. ”Betapapun banyak ide, betapapun banyak karya yang bisa dimanfaatkan, kalau tidak disiarkan melalui media tentu kurang memberikan manfaat,” ujarnya.

FERGANATA INDRA–Harian Kompas menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, untuk pemanfaatan platform digital Kompas.id. Melalui kerja sama tersebut, Kompas.id bisa diakses secara gratis oleh para sivitas akademika UGM sekaligus menjadi sarana diseminasi pemikiran dan hasil riset dari dosen dan mahasiswa UGM.

Pihak lain
Kerja sama pemanfaatan Kompas.id itu merupakan yang kesekian kali dilakukan oleh harian Kompas. Sehari sebelum penandatanganan kerja sama dengan UGM, Kompas menandatangani perjanjian kerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Kerja sama dengan PGRI itu memungkinkan Kompas.id bisa diakses secara bebas oleh para guru anggota PGRI. Dengan kerja sama itu, konten-konten dalam Kompas.id diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai bagian materi pendidikan oleh para guru yang tergabung dalam PGRI.

Selain itu, konten yang ada di Kompas.id juga dapat digunakan sebagai bahan pelengkap di fasilitas learning center (pusat pembelajaran) milik PGRI. Learning center PGRI merupakan tempat latihan dan belajar bagi para guru agar lebih baik dalam menguasai teknologi digital.

HARIS FIRDAUS–Harian Kompas menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, untuk pemanfaatan platform digital Kompas.id. Melalui kerja sama tersebut, Kompas.id bisa diakses secara gratis oleh para sivitas akademika UGM sekaligus menjadi sarana diseminasi pemikiran dan hasil riset dari dosen dan mahasiswa UGM.

Sebelumnya, Kompas telah menjalin kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, sehingga Kompas.id dapat diakses secara bebas menggunakan jaringan Wi-Fi Unair oleh sekitar 34.000 sivitas akademika universitas tersebut.

Kompas juga menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk menyediakan akses Kompas.id bagi para anggota Garuda Miles.

Kompas dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk juga menjalin kerja sama sehingga pelanggan Telkom bebas untuk mengakses konten Kompas.id di jaringan Wifi.id yang tersebar di 124.000 titik di seluruh Indonesia dan diakses oleh 5 juta orang per bulan.–HARIS FIRDAUS

Sumber: Kompas, 6 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB