Pemerintah Luncurkan Gerakan Bersama ”Stop Perkawinan Anak”

- Editor

Minggu, 5 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama sejumlah kementerian/lembaga dan organisasi/lembaga nonpemerintah yang peduli terhadap anak dan perempuan, Jumat (3/11), meluncurkan Gerakan Bersama Stop Perkawinan Anak, di Kantor Kementerian PPPA Jakarta.

Peluncuran Gerakan Bersama Stop Perkawinan Anak dilakukan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise bersama sejumlah perwakilan kementerian/lembaga dan lembaga nonpemerintah dengan mengangkat huruf-huruf yang membentuk tulisan Stop Perkawinan Anak.

Yohana dalam sambutannya menyatakan, gerakan stop perkawinan anak dan pencegahan perkawinan anak tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi seharusnya juga oleh semua kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Semua pihak, yakni masyarakat, dunia usaha, termasuk media, juga harus berperan serta agar bisa menekan angka perkawinan anak.

”Sebagai kementerian yang bertanggung jawab dalam mengoordinasikan perlindungan anak, kami membutuhkan dukungan dan peran semua pihak untuk bersama kami turut dalam menghentikan praktik perkawinan anak,” ujar Yohana.

KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR–Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Lenny N Rosalin menyampaikan paparan sebelum peluncuran Gerakan Bersama Stop Perkawinan Anak, Jumat (3/11), di Kementerian PPPA Jakarta.

Lima daerah
Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Lenny N Rosalin menyatakan, setelah diluncurkan di Jakarta, Gerakan Bersama Stop Perkawinan Anak ini akan dilakukan sepanjang November di daerah dengan angka perkawinan anak tinggi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

”Kami berharap kerja sama organisasi/lembaga masyarakat, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten/kota, media, dan dunia usaha untuk menyosialisasikan gerakan bersama ini. Kami akan menyosialisasikan di lima daerah agar dapat mengubah cara pandang para pengambil keputusan ataupun masyarakat bahwa perkawinan anak sangat merugikan bagi negara, masyarakat, bahkan bagi anak itu sendiri beserta keluarganya,” papar Lenny.

Kemarin, sebelum peluncuran Gerakan Bersama Stop Perkawinan Anak, Lenny memaparkan kondisi perkawinan anak di Indonesia. Menurut dia, persoalan perkawinan anak berdampak pada banyak faktor, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan ketahanan keluarga.

”Dalam bidang pendidikan, misalnya, tingginya jumlah anak yang putus sekolah mengakibatkan target wajib belajar 12 tahun tidak dapat dicapai,” ujar Lenny.

Sejumlah pemimpin organisasi masyarakat yang selama ini gencar meneriakkan stop perkawinan anak mengapresiasi peluncuran Gerakan Bersama Stop Perkawinan Anak. Bahkan, Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan Zumrotin K Susilo menyatakan sangat terharu karena akhirnya pemerintah meluncurkan program tersebut.

Zumrotin tidak menyangka akhirnya pemerintah bergerak dengan memberi perhatian khusus terhadap perkawinan anak karena selama bertahun-tahun sejumlah organisasi masyarakat telah meneriakkan isu perkawinan anak yang menghancurkan masa depan anak-anak di Indonesia.–SONYA HELLEN SINOMBOR

Sumber: Kompas, 3 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB