Olimpiade Sains Nasional; DKI Jakarta Menjadi Juara Umum

- Editor

Senin, 8 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DKI Jakarta menjadi juara umum Olimpiade Sains Nasional yang berlangsung pada 1-7 September di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kontingen DKI Jakarta memborong 25 medali emas, 30 medali perak, dan 37 medali perunggu.

”OSN (Olimpiade Sains Nasional) tahun ini dilaksanakan sebagai upaya memperkuat Kurikulum 2013 yang sedang digalakkan, yaitu kebiasaan observasi, kebiasaan mengembangkan pertanyaan, kebiasaan bernalar, kebiasaan bereksperimen, dan kebiasaan berkomunikasi,” tutur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat menutup OSN 2014, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/9), seperti tertulis dalam siaran persnya yang diterima Kompas pada
Minggu.

OSN 2014 diikuti sekitar 3.000 orang, 2.800 di antaranya adalah peserta yang meliputi siswa SD, SMP, SMA, dan Sekolah Luar Biasa dari 33 provinsi di Indonesia. Cabang ilmu yang dipertandingkan adalah Geografi, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Kebumian, Ekonomi, dan Komputer. Pertandingan berlangsung di sejumlah SMA dan kampus Universitas Mataram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara keseluruhan, OSN memperebutkan 529 medali. DKI Jakarta merebut gelar juara umum setelah selama tiga tahun terakhir dijuarai Jawa Tengah. Pada OSN 2014, Jawa Tengah berada di peringkat kedua dengan 16 emas, 43 perak, dan 34 perunggu.

1b3924a52dfc6c69b9d4c718dc43c648Juara umum untuk pendidikan khusus dan layanan khusus pendidikan dasar adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Juara umum untuk pendidikan khusus dan layanan khusus pendidikan menengah adalah Jawa Tengah.

”Para juara terpilih kami siapkan mengikuti berbagai olimpiade sains internasional,” kata Achmad Jazidie, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin menyampaikan terima kasih dan apresiasinya karena pemerintah pusat memilih NTB sebagai tuan rumah OSN 2014. (*/RUL)

Sumber: Kompas, 8 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB